Faedah Surah Al-Mulk, Keadaan Neraka & Penghuninya

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akir zaman.
Berikut adalah lanjutan dari tafsir surat Al Mulk. Saat ini kita akan membahas tafsir dan faedah surat Al Mulk ayat 6-11. Semoga kita tidak bosan-bosannya mengkaji Al Qur'an.

Allah SWT Ta'ala berfirman: “ Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"
Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah SWT tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".
Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. ” (QS. Al Mulk: 6-11).
Jahannam, Seburuk-buruk Tempat Kembali

Allah SWT Ta'ala berfirman: “Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mulk: 6). Ayat ini adalah ancaman untuk orang yang kufur terhadap Allah SWT baik dari setan dan selainnya. Mereka diancam dengan siksaan jahannam.

 Dan ancaman ini bukan hanya ditujukan untuk setan sebagaimana konteks dari ayat kelima surat Al Mulk yang membicarakan tentang setan yang mencuri berita langit lalu mereka dilempar. Namun ayat ini mencakup setiap orang yag kufur dan menentang Allah SWT [Lihat Tafsir Fakhur Rozi, 30/63]. Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali bagi mereka. [Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 14/73].
Neraka Begitu Dalam
Mengapa neraka disebut jahannam?
Jahannam berarti sesuatu yang dasarnya amat dalam (ba'idatul qo'ri), sebagaimana disebutkan dalam Al Qomus [Lihat Al Qomus Al Muhith, 3/205].

Begitulah keadaan neraka, ia begitu dalam. Abu Hurairah mengatakan:
“Kami dulu pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bertanya, “Tahukah kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab, “Allah SWT dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menjelaskan, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini.” *HR. Muslim no. 2844+.
Subhanallah .. begitu luar biasa dalamnya neraka.

Dalam ayat selanjutnya, Allah SWT Ta'ala akan menceritakan keadaan siksaan di neraka -semoga Allah SWT melindungi kita darinya-.
Sifat Neraka: Neraka Berteriak dan Mendidih
Allah SWT Ta'ala berfirman: “Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.” (QS. Al Mulk: 7). Ayat ini menceritakan keadaan orang kafir ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka.
Apa yang dimaksud syahiqo dalam ayat di atas?

Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna syahiq adalah suara yang keluar dari bagian dalam tubuh dengan sangat kuatnya seperti suara keledai. [Tafsir Ath Thobari, 23/123] Atau ringkasnya syahiq bermakna teriakan. [Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 14/73].
Maksudnya adalah ketika orang kafir itu dilemparkan ke dalam neraka, neraka pun akan teriak. Lantas bagaimanakah lagi siksaan neraka bagi orang-orang kafir tersebut?! [Faedah dari Taisir Al Karimir Rahman, hal. 876.].
Apa yang dimaksud dengan tafuur?
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna tafuur adalah mendidih. [Tafsir At Thobari, 23/124+. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Neraka itu mendidih gara-gara orang kafir yang masuk di dalamnya. Gambaran mendidihnya adalah seperti sebuah biji yang jumlahnya sedikit mendidih dalam air yang jumlahnya banyak.” *Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 14/73+.
Itulah keadaan neraka yang berteriak dengan kencangnya dan mendidih gara-gara orang kafir yang masuk di dalamnya.
Sifat Neraka: Neraka Marah
Allah SWT Ta'ala berfirman: “Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah.” (QS. Al Mulk: 8). Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah.
Yang memiliki perkaataan serupa dengan Ibnu 'Abbas adalah Adh Dhohak dan Ibnu Zaid -rahimahumullah-. Allah SWT marah terhadap orang yang bermaksiat pada-Nya dan murka pada Allah SWT. [Lihat Tafsir At Thobari, 23/124-125. Lihat pula Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 14/73].
Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di -rahimahullah- berkata, “Neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah pada orang-orang kafir. Lantas bagaimana tanggapanmu, apa yang akan dilakukan neraka pada orang-orang kafir tersebut ketika mereka berada dalam neraka?!” *Tafsir Al Karimir Rahman, hal. 876].
Seperti itulah neraka. Ketika orang kafir masuk ke dalamnya saja, ia begitu marah. Lantas bagaimana lagi siksaan yang menimpa mereka?! Semoga Allah SWT melindungi kita dari siksaan yang pedih ini.
Sudahkah Datang Kepada Orang Kafir Pemberi Peringatan?

Selanjutnya Allah SWT Ta'ala berfirman: “Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" (QS. Al Mulk: 8).
Maksudnya, penduduk neraka ditanya apakah di dunia sudah datang pada mereka pemberi peringatan tentang adzab neraka yang mereka alami saat ini? [Tafsir At Thobari, 23/125].
Orang-orang kafir lantas menjawab: “Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah SWT tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". ” (QS. Al Mulk: 9)
Lihatlah jawaban orang kafir:
1. Mereka mendustakan pemberi peringatan yang diutus pada mereka.
2. Mereka mendustakan secara umum yaitu dengan mengatakan bahwa mereka tidak diturunkan wahyu sedikit pun.
3. Namun tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyesat-nyesatkan para rasul yang memberi peringatan. Padahal para rasul adalah orang yang memberi petunjuk dan diberi petunjuk oleh Allah SWT.
4. Tidak cukup hanya menyesatkan para rasul. Mereka pun menyatakan bahwa para rasul telah berada dalam kesesatan yang besar.

Adakah penentangan, kesombongan dan kezholiman yang menyerupai kelakuan orang kafir ini?![Faedah dari Tafsir Al Karimir Rahman, hal. 876]. Na'udzu billahi min dzalik.
Seseorang Akan Disiksa Jika Telah Datang Peringatan padanya
Faedah lain dari surat Al Mulk ayat 8 dan 9 adalah menunjukkan keadilan Allah SWT Ta'ala. Yaitu seorang hamba tidaklah disiksa melainkan setelah ditegakkan hujjah pada dirinya dan telah diutus seorang Rasul padanya. Sebagaimana Allah SWT Ta'ala berfirman dalam ayat lainnya: “Dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. Al Isro': 15)
“Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. ” (QS. Az Zumar: 71)14

Penjelasan ini adalah untuk keadaan di akhirat nanti yaitu seseorang tidak akan disiksa sampai datang padanya seorang Rasul atau pemberi peringatan. Namun untuk di dunia, seseorang dihukumi sesuai dengan agama yang dia menyandarkan dirinya padanya. Jika saat ini seseorang menyandarkan dirinya pada agama Yahudi dan Nashrani, maka status orang tersebut kafir. Namun apakah ia mendapatkan hukuman di akhirat? Ini tergantung dari telah sampai pada dirinya peringatan ataukah tidak. Semoga kita memahami hal ini.

Orang Kafir Begitu Menyesal
Selanjutnya Allah SWT Ta'ala berfirman: “ Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala" (QS. Al Mulk: 10)
Orang kafir ini berandai-andai jika saja mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, yaitu pendengaran dan akal mereka bisa mengambil manfaat terhadap wahyu yang Allah SWT turunkan dan Rasul yang datang di tengah-tengah mereka. Namun mereka tidak memanfaatkan pendengaran dan akal. Hal ini jauh berbeda dengan orang yang mendapatkan petunjuk yang memanfaatkan pendengaran dan akal mereka untuk mengilmui dan mengamalkan ilmu. [Lihat Tafsir Al Karimir Rahman, hal. 876].

Akhirnya, Orang Kafir Mengakui Kesalahan Mereka
Allah SWT Ta'ala berfirman: “Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 11). Akhirnya, orang-orang kafir itu mengakui dosa-dosa mereka. Sebagaimana hal ini terdapat dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
“Seorang tidak akan merasa dirinya binasa hingga ia pun mengakui kesalah-kesalahan yang dirinya lakukan sendiri.” *HR. Ahmad, 5/293. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih].

Lihat pula hadits dari Abu Hurairah berikut: “Seseorang yang masuk neraka akan menyesal ketika ia ditampakkan tempat duduknya di surga seandainya surga itu baik baginya. Dan seseorang yang masuk surga akan bertambah syukur ketika ia ditampakkan tempat duduknya di neraka seandainya neraka layak untuknya.” *HR. Ahmad, 2/541. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut shahih, namun sanadnya hasan]. [Faedah dari Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 14/73-74].
Demikian beberapa faedah penting dari surat Al Mulk ayat 6-11. Semoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita.
Ya Allah SWT, kami meminta kepada-Mu surga dan berlindung kepada-Mu dari siksa neraka.
Begitu sejuknya hati ini jika tiap hari selalu diisi dengan siraman ayat-ayat Al Qur'an. Semoga Allah SWT senantiasa memberi keistiqomahan.
Referensi:
1. Al Qomus Al Muhith, Al Fairuz Abadiy, Mawqi' Al Waroq.
2. Musnad Al Imam Ahmad bin Hambal, Tahqiq: Syaikh Syu'aib Al Arnauth, Muassasah Qurthubah.
3. Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, Mawsu'ah Qurtubah, cetakan pertama, tahun 1421 H.
4. Tafsir Ath Thobari (Jami' Al Bayan min Ta'wil Ayil Qur'an), Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath Thobari, Tahqiq: Abdullah bin Abdil Muhsin At Turki, terbitan Hijr.
5. Tafsir Fakhrur Rozi (Mafatihul Ghoib), Fakhruddin Ar Rozi, Darul Fikr, cetakan pertama, tahun 1401 H
6. Taisir Al Karimir Rahman fii Tafsir Kalamil Mannan, 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.
7. Shahih Muslim, Tahqiq: Muhammad Fuad Abdul Baqi, Dar Ihya' At Turots Beirut.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Kecenderungan manusia adl mencari jln yg mudah, yg ringan & kalo bisa yg suka2X dia. Tidak ingin terikat dg aturan yg memberatkan. Kalo bisa tdk shalat kenapa hrs shalat? Kalo bisa tdk berpuasa kenapa hrs berpuasa? Kalo bisa tidak berzakat kenapa hrs membayar zakat?
Manusia dimuka bumi ini tidak ditanya tentang dosanya (55:39) . Di dunia ini manusia diberi kebebasan. Dan apa saja ni’mat yg ada pada kamu, maka dr Tuhanlah-lah datangnya (16:53). Jika kamu & orang2 yg ada di muka bumi semuanya mengingkari ni’mat Tuhan semesta alam, maka sesungguhnya Tuhan Maha Kaya lagi Maha Terpuji (14:8).
Sesungguhnya Allah SWT telah menunjuki manusia jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.(76:3)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah SWT dari mereka sedikitpun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(3:116)
Barangsiapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.(5:5)
Dan Tuhan akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga (19:86)
1. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak (70:15)
2. yang melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana (77:32)
3. yang mengelupaskan kulit kepala (70:16)
4. Bahan bakar api neraka adalah manusia (66:6)
5. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan (82:15)
6. Dibelenggulah tangannya ke lehernya kemudian dimasukkan
ke dlm api neraka yg menyala-nyala (69:31-32)
7. Setiap kali kulit mereka hangus, Tuhan ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab (4:56)
8. Mereka tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup (20:74)
9. Mereka diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya (47:15)
10. Kemudian dituangkan di atas kepalanya siksaan dari air yg sangat panas (44:48)
11.Dan tiada makanan sedikitpun kecuali dari darah dan nanah (69:36)
12. mereka kekal di dalamnya se-lama2nya (4:169)
Satu2X kitab suci yg tegas & jelas menerangkan kewajiban penganutnya adl kitab suci agama islam yakni Al Qur’an.
Scr garis besar adl menjalankan dg bersungguh2X & secara bertahap Rukun Iman & Rukun Islam. Sekalipun berat (2:45) tetapi inilah jalan yg lurus (1:5). Dg melaksanakan jalan yg lurus ini adl utk meraih tujuan hidup yg sesungguhnya yakni “Kebahagiaan hidup di DUNIA, kebahagiaan hidup di AKHIRAT kelak & dijauhkan dari Siksa Neraka (2:201).
Di akhir/di ujung jalan yg lurus ini Insya Allah SWT adl KEHIDUPAN SURGA.
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun (4:124).
Dan mereka akan mendapatkan:
Makan dan minumlah kamu dg enak (77:43), dengan dikelilingi oleh pelayan muda yang tetap muda (76:19) dengan membawa gelas, cerek dan sloki berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (56:18), berasal dari sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring (47:15).

Bermacam buah-buahan yang mereka ingini (77:42) dari naungan (pohon-pohon) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya (76:14) yang tidak berhenti buahnya dan tidak terlarang mengambilnya (56:33)
Daging burung dari apa yang mereka inginkan (56:21)
Mereka juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan (76:13), dan mereka mendapatkan istri dari bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (55:56). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah SWT memberikan rezki yang baik kepadanya. (65:11

Komentar

Postingan Populer