Studi: Simpanse Juga Bisa Berlaku Adil

Tak hanya manusia, simpanse ternyata juga memiliki rasa keadilan. Sebuah studi di AS menemukan adanya kesamaan sikap berlaku adil antarsesama simpanse, seperti halnya manusia.
Simpanse dua tahun bernama Reuters/Sukree Sukplang
Simpanse dua tahun bernama "Do Do" menyusui seekor harimau berusia 60 hari di Thailand pada Juli 2011.
Ini adalah kali pertama peneliti mengidentifikasi karakteristik dari simpanse yang memiliki rasa keadilan yang sama dengan manusia.

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan permainan ultimatum atau permainan "keadilan" pada 20 orang manusia berusia dua sampai enam tahun, juga pada enam simpanse dewasa. Hasilnya, peneliti menemukan respons yang sama pada simpanse dalam bersikap adil.
Dr Proctor Darby, peneliti dari Georgia State University, mengatakan bahwa alasan penggunaan permainan Ultimatum adalah karena permainan ini menjadi salah satu cara jitu untuk menentukan rasa fair pada manusia.

"Dalam permainan, salah satu individu akan mengusulkan pembagian hadiah pada individu lain. Biasanya manusia yang memiliki rasa murah hati akan membagikan 50 persen hadiah yang didapat pada temannya," kata Darby, seperti dilansir harian Telegraph, 15 Januari 2013.

"Ini yang juga kami temukan pada penelitian karakteristik simpanse," jelas dia.

Sementara itu, Dr Frans de Waal, rekan peneliti, menuturkan bahwa permainan Ultimatum ini akan menunjukkan perilaku ekonomi seseorang. Namun, banyak yang mengasumsikan bahwa permainan ini tidak bisa dilakukan pada simpanse, karena binatang itu hanya membuat pilihan yang egois saat bermain.

"Kami berkesimpulan bahwa simpanse tidak hanya memiliki rasa adil seperti manusia, tapi juga mempunyai pilihan prioritas ketika membantu sesamanya," kata de Waal.

Studi ini akan membuka pintu untuk eksplorasi lebih lanjut atas kesamaan perilaku simpanse dan manusia. Tak hanya itu, temuan ini diharapkan bisa mengungkap asal-usul evolusi sikap adil pada manusia.

Hasil dari penelitian ini telah diterbitkan secara online di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Komentar

Postingan Populer