Bekerjalah dengan Hati

Kita tentu sering mendengar istilah kerja keras, kerja dengan cerdas, dan kerja dengan ikhlas. Seperti apakah bentuknya ketiga jenis kerja tersebut?

Bekerja keras adalah bekerja dengan melibatkan fisik. Contohnya, orang yang bongkar muat barang, mengangkat batu atau kayu, juga orang yang bekerja siang-malam.

Orang yang bekerja dengan cerdas, adalah mereka yang memaksimalkan fungsi otaknya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jenis pekerjaan yang sama, dengan kuantitas yang sama pula, akan berbeda hasil jika dikerjakan oleh orang yang cerdas. Orang cerdas akan menggunakan otaknya untuk menemukan cara terbaik agar mampu menyelesaikannya dengan lebih cepat dan lebih baik.

Sementara mereka yang bekerja dengan ikhlas selalu melibatkan hatinya. Semua aktivitas dan kegiatannya dia niatkan sebagai bagian dan ibadahnya kepada Allah, sehingga ia menjalaninya dengan penuh tanggung jawab, dengan penuh konsentrasi, dengan penuh pengabdian, karena menyadari sepenuhnya hasil karya dan pekerjaannya bukan semata harus dipertanggung jawabkan pada atasannya, melainkan juga harus dipertanggung jawabkan kepada Allah yang telah menempatkan kita pada pekerjaan tersebut.

Seorang Inspirator Sukses Mulia, Jamil Azzaini pernah menulis dalam sebuah artikel, “Kerja keras itu menghasilkan. Kerja cerdas, melipatgandakan. Kerja ikhlas, menentramkan”.

Segala sesuatu, apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka akan membuahkan hasil dari apa yang kita usahakan, ini sesuai dengan pepatah “Man Jadda Wajjada” (siapa yang bekerja keras/bersungguh-sungguh dia akan berhasil),”

Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan ilmu, dengan strategi dengan cara yang tepat, dengan metode yang sudah teruji, dengan alat yang sesuai, akan melahirkan sebuah hasil karya yang ‘hebat’, sehingga melahirkan inovasi-inovasi baru, baik inovasi cara pengerjaan maupun inovasi untuk mempercepat pekerjaan dan juga inovasi dalam kualitas pekerjaan, dan imbasnya akan memperoleh hasil yang optimal bahkan lebih dari apa yang kita harapkan(berlipat ganda)..”

Dan diantara keduanya, bekerja keras dan bekerja dengan cerdas, ada yang namanya “Man Shobaru Zhafiira” (Siapa yang sabar/ikhlas dia akan beruntung), dengan kata lain bekerja dengan penuh keikhlasan, bekerja dengan hati, bekerja dengan niat semata karena Allah, akan melahirkan sebuah energi positif yang menggerakan otak kita untuk berfikir dengan cerdas, dan menggerakan otot-otot dan jasmani kita untuk bekerja dengan kuat, sehingga insyaAllah setiap pekerjaan yang berat akan terasa ringan, pekerjaan yang menumpuk akan terasa sedikit, dan pekerjaan yang rumit akan terasa mudah karena kita ikhlas melakukannya dan dampaknya tentu saja membuat hati menjadi damai dan tentram sebab perasaan kita tidak terbebani oleh pekerjaan-pekerjaan yang berat, banyak dan sulit sekalipun.

“Hati kita adalah raja. Ketika sang raja ‘sakit’, ketika hati kita tidak ikhlas, maka sang prajuritpun niscaya akan mengalami ‘tekanan’, otak kita jadi tidak bisa bekerja secara optimal manakala hati kita gundah gulana, jasmani kita terasa letih.

Sebaliknya ketika sang raja tengah diliputi kebahagiaan, berada dalam suasana yang nyaman, insya Allah para prajurit akan semangat untuk menghadapi setiap medan laga, otak berfikir dengan jernih, jasmanipun akan terasa segar dan siap untuk melaksanakan aktivitas. Dan akhirnya akan menghasilkan pencapaian ganda, berhasil secara materi didunia, pun insyaAllah akan menghasilkan pahala diakhirat.

Karenanya jangan pernah lupa untuk memohon segala kebaikan dan keikhlasan pada Allah agar hari-hari dan pekerjaan yang kita jalani, tidak sekedar menghasilkan uang, tapi juga bernilai ibadah.

Uang banyak, yang dihasilkan tanpa menyertakan Allah dalam prosesnya, hanya akan melahirkan qorun, yang lupa diri siapa yang memberinya kekayaan.
Uang banyak, yang dihasilkan hanya dengan mengandalkan otak, tanpa menyertakan Allah didalamnya, pun hanya akan menghasilkan orang-orang ujub yang akan menepuk dada dan merasa bahwa keberhasilannya adalah semata karena kehebatan akalnya.

Semoga kita semua bisa menata hati ini untuk melaksanakan segala aktivitas yang berlandaskan keikhlasan. [sumber: bahasahati/Islampos]


Oleh : Abu Maulana

Komentar

Postingan Populer