Carilah Waktu Berdoa yang Dianjurkan

Pada dasarnya berdoa bisa kapan saja dan di mana saja tidak terbatas ruang, jarak dan dinding waktu, berdoa sifatnya lebih luas daripada berdzikir, adapun berdzikir sifatnya lebih sempit dan terbatas karena harus sesuai dengan panduan atau tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah, sedangkan berdoa lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan dengan bahasa yang anda kehendaki.

Jadi dalam pelaksanaan berdzikir itu harus sesuai dengan aturan yang sudah baku dan tidak bisa sembarangan dalam melakukannya, walaupun sifat berdzikir lebih sempit Allah Ta’ala senantiasa menyeru orang-orang yang beriman untuk banyak berdzikir sesuai dengan firmannya di surat Al Ahzab ayat 41-42:

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”

Adapun dalam pelaksanaan berdoa, anda boleh meminta apa saja selama doa yang anda pinta bukan dalam kemaksiatan, berdoalah dan berharap untuk mendapat suami atau isteri yang shalih, berdoa agar menjadi keluarga yang sakinah dan mendapat keberkahan hidup, berdoa agar diberi kelancaran dalam berbisnis, berdoa agar anak kesayangan anda bisa lulus ujian untuk masuk ke universitas yang diinginkan, berdoa mengharap kesembuhan dari sakit yang menahun, berdoa untuk mendapat kebahagiaan dalam hidup dan doa doa lainya. Kendati berdoa itu bisa kapan saja, ada baiknya memperhatikan waktu-waktu dan kondisi yang sangat dianjurkan untuk berdoa, di antaranya:

  • Berdoalah anda untuk rekan, kerabat dan handai taulan tanpa sepengetahuan mereka, karena ini adalah doa mustajab
  • Berdoalah duhai anak yang shalih untuk diri, keluarga dan sesama
  • Berdoalah duhai orangtua yang shalih untuk kesuksesan keturunan anda di dunia dan di akhirat
  • Berdoalah di saat anda sedang dalam kesulitan yang menghimpit, sedang berduka dan tertimpa suatu penyakit
  • Berdoalah duhai orang yang banyak berdzikir/mengingat Allah Ta’ala
  • Berdoalah di saat hati anda sedang lemah lembut
  • Berdoalah tatkala hujan turun membasahi bumi
  • Berdoalah pada waktu sahur yaitu bagian paling akhir dari malam
  • Berdoalah ketika sedang bersujud atau setelah anda selesai melaksanakan shalat
  • Berdoalah ketika anda sedang berpuasa di bulan Ramadhan dan berpuasa sunnah
  • Berdoalah pada malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan
  • Berdoalah pada malam jum’at atau pada hari jum’at
  • Berdoalah ketika anda sedang berhaji dan umroh khususnya di tempat-tempat mustajab
  • Berdoalah di hari yang dikatakan sebaik-baik hari yaitu ketika wukuf di padang arafah
  • Berdoalah di pertengahan waktu malam atau di sepertiga malam-Nya
  • Berdoalah setelah anda membaca atau mengkhatamkan bacaan Al-Quran
  • Berdoalah ketika berada di majelis-majelis ilmu
  • Berdoalah di antara waktu adzan dan iqomah/menunggu shalat
  • Berdoalah duhai orang yang terzalimi, karena tiada penghalang antara anda dan Allah Ta’ala dengan menjaga doa anda tetap dalam kebaikan
  • Berdoalah saat anda sedang dalam bepergian/musafir
  • Berdoalah duhai pemimpin yang adil
  • Berdoalah dengan tulus dan santun
  • Berdoalah dengan suara yang lirih tanpa mengeraskan suara
  • Berdoalah sepenuh hati dengan keyakinan yang kokoh
  • Berdoalah dan tersenyumlah karena Allah Ta’ala maha mendengar dan melihat
Tersenyumlah…….. Karena di sana ada Yang mencintaimu … Yang memperhatikanmu… Yang melindungimu… Yang menolongmu… Yang mendengarmu… Yang Melihatmu… Yaitu Allah Yang Maha Pengasih …

Berdoalah dengan kekuatan kata-kata anda, karena sesungguhnya andalah yang tahu apa sebetulnya kebutuhan anda saat ini. Maka janganlah kecewa kepada-Nya apalagi merasa bosan untuk tetap terjaga dalam berdoa hingga ajal datang menjemput.

Sebuah renungan: Kalau anda merasa tenang dengan mendengar sesuatu hal di luar Al Quran, bagaimana jika anda mendengarkan Al Quran? Apakah kita hendak mencari ketenangan diluar Al Quran? Apakah Al Quran belum cukup untuk kita jadikan pedoman yang bisa memberikan ketenangan?

Bagaimana kita bisa mendapatkan ketenangan hakiki, mendapat penawar hati yang sedang sakit, kedamaian dalam jiwa yang gelisah dan kebahagiaan yang sangat dirindukan kalau kita saja masih jauh dari tuntunan agama, malas berdoa, jarang berdzikir dengan mengagungkan-Nya, jauh dari nilai-nilai keislaman dan jauh dari perkataan Tuhannya. Syeikh Al Azhar terdahulu pernah berkata:

“Semakin sering kita membaca Al Quran maka akan semakin besar pula kecintaan kita kepada-Nya” (Syaikh Thantawi Rahimahullah). Saya catat di buku harian pada hari Jum’at tanggal 12 Juni 2009 di “Islamic Mission City”/Asrama untuk para pelajar Al Azhar Kota Kairo-Mesir di sela-sela pengajian Tafsir Al Wastih karya Syeikh Thantawi.

Allah Ta’ala bahkan memuji para pecinta Al Quran dengan mengabadikannya di dalam surat Faathir ayat 29-30 dan akan mengganjarnya dengan penghargaan yang begitu besar hingga menyempurnakan pahala mereka.

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

Guntara Nugraha Adiana Poetra, Lc. MA.

Komentar

Postingan Populer