Jules Verne

Mengabdi pada imajinasi

"Imajinasilah yang membentuk masa depan kita. Imajinasi yang menuntun kita untuk maju. Tanpa ada bimbingan imajinasi, kita akan terus berada di zaman batu," ucap JD Watwon, ilmuan AS yang meraih nobel 1962 untuk bidang kedokteran fisiologi, karena berhasil menemukan struktur DNA. Watson secara jujur mengakui, imajinasi yang dimunculkan Jules Verne dalan novel-novelnya, membuat dia yakin, masih ada sesuatu yang menjaanjikan bagi kehidupan masa depan.

Siapa Jules Verne, yang disebut Watson dengan rasa kagum itu?
Jules Verne adalah nama yang sekian dasawarsa ini disanjung puluhan ilmuan. Dia seorang novelis, tapi bukan novelis yang biasa. Kesusasteraan dunia menahbiskan dirinya sebagai Bapak Fiksi Ilmiah, sebuah sebutan bagi suatu jenis fiksi yang merangkum imajinasi dengan kemungkinan penalaran ilmiah.
Dalam novel-novelnya, Verne telah "menemukan" bom atom sebelum Einstein, "merancang" balon terbang sebelum Zeppelin, mengangankan helikopter dan pesawat terbang sebelum Wright.


Dia juga telah menggunakan hujan buatan, perang kuman, lampu neon, eskalator, gedung pencakar langit, AC, rudal, serta berbagai benda sintetis. Imajinasinya memang luar biasa. Walau semua yang dia tulis belum ada pada zamannya, Verne tak pernah merasa itu hanya buah khayalan. Dia yakin, kelak akan ada yang dapat mewujudkan imajinasinya itu.

"Apa yang aku bayangkan ini, kelak, orang lain yang akan mewujudkannya," yakinnya.

Tak Sekadar Imajinasi
Ternyata, semua penemuan fiksi dan kisah-kisah perjalanan itu benar dalam tataran konsep. Dan hal itu jugalah yang mendorong puluhan, mungkin ratusan ilmuan untuk mencoba mewujudkannya.

Tak heran, saat akan terbang perdana ke Kutub Utara, Admiral Byrd berkata, "Jules Verne yang akan memanduku." Penemu autogiro Juan de la Cierva, penemu lampu neon Auguste Picard mengatakan berhutang budi pada Verne. Ilmuan Guglielmo Marconi pada 1922 mengatakan, "Jules membuat orang-orang punya visi, membujuk dan mendorong mereka untuk menciptakan semua yang dia angankan."

Verne sendiri sesungguhnya hanya mengklaim dirinya sebagai pengarang kisah perjalanan. "Aku tak pernah menyatakan sesuatu yang bersifat keilmuan. Minatku yang utama adalah geografi," akunya.
Dan penguasaan pada geografi itu yang agaknya membuat dia dapat "berkeliling dunia", menjelajah ke pusat-dalam bumi, menyelam ke dasar samudra, sampai menjelajah ruang angkasa, dengan kendara imajinasi. Tapi, ternyata Verne tak sepenuhnya berkhayal. Novelnya Around The World in Eighty Day ternyata terinspirasi dari buku penjelajah ternama Thomas Cook.

Dalam lebih dari 100 novelnya, Verne memadukan kimia, fisika, geografi, geologi, astronomi, menulis penuh detail, seakan dijabarkan ilmuan profesional, yang merancang dunia masa depan.

Cermin refleksi besar yang dia sebut skysanner yang terpasang di puncak Rocky Mountain dalam novelnya From The Earth to the Moon, kini mewujud sebagai antena raksasa NASA di Mount Palomar, Calipornia. Dalam novel yang terbit tahun 1865 ini, anggota The Batlimor Gun Clum menembakkan proyektil 20 ribu pon ke angkasa, dari Florida. Di tahun 1969, kita tahu, Apollo 11 diluncurkan dari Cape Kennedy, masih di Florida.

Dalam novel Twenty Thousand Leagues under the Sea, Kapten Nemo dengan kapal selam Nautilusnya yang mengolah listrik dari air laut menyelam di bawah es menuju Kutub Selatan. 88 tahun kemudian, angkatan laut AS meluncurkan kapal selam nuklir, yang diberi nama Nautilus, melakukan penyelaman yang sama, cuma ke Kutub Utara.

Keluar dari Tradisi Keluarga
Verne lahir tahun 1828 di Nantes, Prancis. Ayahnya seorang pengacara, dan menginginkan Verne mengikuti jejaknya. Tapi Verne kecil berusaha keluar, dan menolak menjadi ahli hukum. Dia ingin berualang di laut, berlayar. Ayahnya yang tahu rencana ini menempuh segala cara untuk menjadikan Verne sebagai ahli hukum, dan dia tak kuasa menolak. "Mulai sekarang, aku hanya akan berlayar dengan imajinasiku," janjinya.
Untuk menjadikannya pengacara, Verne dikirim ke Prancis. Tapi di sana, Verne justru bergaul dengan sejumlah seniman top, di antaranya Alexander Dumas. Dia nyambi jadi penulis cerita komedi, pekerja teater, dan penyair, di siang hari, dan menghabiskan waktu malamnya di perpustakaan nasional Prancis, Bibliotheque Nationale, melahap buku sciens.

Tahun 1862, dia melahirkan buku tentang balon udara, yang ditolak para penerbit sampai 15 kali. Lalu, seorang penerbit memintanya menulis dalam benatuk novel. Dan sejak itulah karya fiksinya lahir, dengan cerita mengelilingi dunia dengan balon selama 18 hari. Karya-karya perjalanan berikutnya lahir. Di antaranya Voyage to the Center of the Earth, From the Earth to the Moon, dan Twenty Thousand Leagues under the Sea.

Dari tahun 1873 sampai 1886, Verne beagitu terkenal. Bukunya diterjemahkan dan dibaca dari para raja hingga rakyat jelata. Dia merasa hidupnya penuh makna, tanpa kejemuan. Keterkenalannya bahkan sampai membuat Paus Leo XIII menjamunya, dan jalanan kota Roma penuh dengan kembang api dan tulisan Evviva Gualio Verne, Panjang Umurlah Verne.
Di senja usia, Verne justru tak merasa bahagia. Matanya diserang katarak, telinganya tuli, dan diabetes yang tak terobati membuat tubuhnya tumbang, 23 Maret 1904, pukul delapan malam.

(Aulia A Muhammad)

Komentar

Postingan Populer