Ma'rifat: Kunci Menikmati Hidup

Tiada Tuhan selain Allah yang menggenggam setiap nikmat kepada setiap hamba-Nya. Semoga Allah memberikan karunia kepada kita berupa ilham untuk mensyukuri limpahan nikmat yang tiada bertepi, sehalus apa pun wujudnya.

Ada sebuah kisah yang diriwayatkan dalam al-Quran, ketika Nabi Sulaiman sedang berjalan. Saat itu beliau terguncang hatinya ketika mendengar semut yang berlarian masuk. Dengan izin Allah, Nabi Sulaiman mampu mendengar suara dan bahasa semut serta memahaminya. Beliau bersyukur, karena sudah terhindar dari menzalimi hamba-hamba Allah (semut). Bersyukur pula karena bisa memahami suara-suara semut tersebut.
Headline
Lalu beliau berdoa, Ya Allah, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan para hamba-Mu yang saleh. (QS. an-Naml [27]: 19).

Sahabat, ketika banyak nikmat yang melimpah tidak dirasakan sebagai nikmat, apa penyebabnya? Sebabnya karena kurang bersyukur. Ketahuilah, nikmat apa pun yang diberikan Allah tidak akan bisa ternikmati, kalau tidak disyukuri.

Di dunia ini semua kenikmatannya dihukum sedikit dan sebentar saja. Seperti menikmati makanan, yang rasa enaknya ternyata sedikit dan sebentar, termasuk yang paling lezat sekalipun.

Syukur atas nikmat berarti mengunci nikmat agar bisa benar-benar menjadi amal. Syukur atas nikmat akan menjadi pembuka nikmat lain agar berdatangan. Sebagaimana janji-Nya,Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim [14]: 7).

Oleh karena itu, rasa bersyukur adalah keinginan untuk menikmati hidup. Bagi ahli syukur, setengah gelas air akan ia syukuri karena masih ada sisa airnya. Sedangkan bagi yang kufur nikmat, akan kecewa karena hanya mendapat setengah.

Yakinlah Allah yang Maha Memberi, karenanya biasakan lisan selalu memuji-Nya. Dan manfaatkan nikmat yang ada untuk selalu mendekat kepada Allah. Jangan lupa pula berterima kasih kepada yang telah menjadi jalan nikmat. Lalu bicarakanlah nikmat dari Allah, agar orang lain pun bisa merindukan nikmat yang sama. Insya Allah, itulah kunci membuat hidup kita menjadi nikmat. (inilah)


Komentar

Postingan Populer