Humor
Cewek Seksi Pergi ke Dokter
Seorang cewek cakep nan sexy pergi ke praktek dokter bersama neneknya. Setelah
menunggu di ruang tunggu beberapa saat sang perawat mempersilakan dia masuk untuk
konsul dengan sang dokter. Belum habis dia menjelaskan keinginannya, sang dokter
mempersilakan dia untuk menanggalkan semua pakaiannya.
Lalu sang cewek cakep nan sexy tersebut bilang: "Dok, yang ingin berobat adalah
nenek saya..."Sambil membenarkan posisi kaca matanya yang telah melorot, sedikit kaget si dokter
bilang, "Kalo nenekmu ga usah buka-buka segala, suruh dia untuk menjulur lidahnya doank
dan langsung bisa pulang!"
Apakah Ada Pertanyaan?
Seperti hari biasanya,Pak Damiri memberi pelajaran bahasa jawa di kelas, dan seperti biasanya juga pak Damiri memberi pertanyaan kepada muridnya :
segera keluar untuk menyambutnya. Ketika bel berbunyi, yang datang justru seekor
anjing lucu.
"Mana Tuanmu?" tanya laki-laki tersebut setengah bercanda.
"Guk-guk-guk!" sahut si anjing.
"Istrinya?" tanyanya lagi dengan perasaan heran.
"Guk-guk!"
"Apa ya yang mereka kerjakan?" gumamnya di hadapan anjing.
"Hah-hah-hah...heeeeh..., .nguuuk..." jawab anjing seolah mengerti.
Anton : "Yang namanya 1Kg dimana-mana sama!"
Doni : "Trus kalo ditimpukin ke kepala sakit mana?"
Anton : "Ya sakit besi lah!"
Doni : "Salah Ton, yang sakit tuh kepala yang ditimpuknya..."
Anton : $^&%@*^%#@$
Seorang cewek cakep nan sexy pergi ke praktek dokter bersama neneknya. Setelah
menunggu di ruang tunggu beberapa saat sang perawat mempersilakan dia masuk untuk
konsul dengan sang dokter. Belum habis dia menjelaskan keinginannya, sang dokter
mempersilakan dia untuk menanggalkan semua pakaiannya.
Lalu sang cewek cakep nan sexy tersebut bilang: "Dok, yang ingin berobat adalah
nenek saya..."Sambil membenarkan posisi kaca matanya yang telah melorot, sedikit kaget si dokter
bilang, "Kalo nenekmu ga usah buka-buka segala, suruh dia untuk menjulur lidahnya doank
dan langsung bisa pulang!"
Apakah Ada Pertanyaan?
Seperti hari biasanya,Pak Damiri memberi pelajaran bahasa jawa di kelas, dan seperti biasanya juga pak Damiri memberi pertanyaan kepada muridnya :
Pak Damiri :"Ada pertanyaan apa tidak?"
murid :"Tidak pak"
(Kadang-kadang murid murid ada yang tanya, suatu saat banyak yang tanya, dan malah kadang-kadang ada juga yang tidak ada satu murid pun yang bertanya)
Maka pak Damiri menegaskan bahwa sebagai murid jangan sungkan sungkan untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dimengerti. Dan suatu ketika, seorang murid berani nyeletuk keras, "Pak kok tidak seperti biasanya,menanyai kita,`ada yang mau bertanya apa tidak?`kami mau tanya nih pak!!"
Dan murid yang lain juga protes,"iya pak saya ada banyak pertanyaan nih,gimana??"
Dengan marah pak Damiri bilang: "Ini ulangan tau!!
Anjing yang Mengerti Tuannya
Seorang laki memencet bel pagar rumah kenalannya dengan harapan agar si tuan rumahmurid :"Tidak pak"
(Kadang-kadang murid murid ada yang tanya, suatu saat banyak yang tanya, dan malah kadang-kadang ada juga yang tidak ada satu murid pun yang bertanya)
Maka pak Damiri menegaskan bahwa sebagai murid jangan sungkan sungkan untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dimengerti. Dan suatu ketika, seorang murid berani nyeletuk keras, "Pak kok tidak seperti biasanya,menanyai kita,`ada yang mau bertanya apa tidak?`kami mau tanya nih pak!!"
Dan murid yang lain juga protes,"iya pak saya ada banyak pertanyaan nih,gimana??"
Dengan marah pak Damiri bilang: "Ini ulangan tau!!
Anjing yang Mengerti Tuannya
segera keluar untuk menyambutnya. Ketika bel berbunyi, yang datang justru seekor
anjing lucu.
"Mana Tuanmu?" tanya laki-laki tersebut setengah bercanda.
"Guk-guk-guk!" sahut si anjing.
"Istrinya?" tanyanya lagi dengan perasaan heran.
"Guk-guk!"
"Apa ya yang mereka kerjakan?" gumamnya di hadapan anjing.
"Hah-hah-hah...heeeeh..., .nguuuk..." jawab anjing seolah mengerti.
Besi dan Kapas
Doni bertanya kepada temannya...
Doni : "Ton, besi 1Kg sama kapas 1Kg berat mana?"Anton : "Yang namanya 1Kg dimana-mana sama!"
Doni : "Trus kalo ditimpukin ke kepala sakit mana?"
Anton : "Ya sakit besi lah!"
Doni : "Salah Ton, yang sakit tuh kepala yang ditimpuknya..."
Anton : $^&%@*^%#@$
Balada si Tukang Becak
Udah saban hari Pak Bejo si tukang becak mangkal di salah satu sudut kota Solo bersama Becak kesayangannya untuk mengais rizki. Pada suatu saat ada seorang penumpang wanita dengan postur gemuk datang dan menghampiri Pak Bejo.
"Cak..! Cak ...! ( panggilan Pak Bejo sebagai tukang Becak )"
"Tolong antering saya ke alamat ini ! ", kata wanita si penumpang sambil memberikan secarik kertas bertuliskan alamat yang dimaksud Setelah melihat isi kertas dan mengetahui letak alamat yang dituju maka Pak Bejo bersedia mengantarkan. Jarak antara tempat mangkal Pak Bejo dengan alamat yang
dituju si penumpang memang lumayan jauh. Dengan susah payah dan nafas yang terengah - engah ( maklum karena si penumpang termasuk postur yang "overload" ) akhirnya sampai juga ditempat tujuan. Tiba - tiba si penumpang berkata,
"Waduh Pak !, maaf saya salah ngasih alamat ! yang betul yang ini ! ", kata si penumpang sambil memberikan secarik kertas yang baru. Pak Bejo pun menyanggupi usulan si penumpang untuk menuju ke alamat yang baru. Jaraknya 2 kali dari jarak yang di tempuh alamat pertama ( Hoss... hoss..hosss ) suara nafas Pak Bejo pun mulai terdengar. Sesampai di tujuan si penumpang berkata lagi
"Waduh, dompet saya ketinggalan di rumah !! Pak, tolong anterin saya pulang terus kita ke sini lagi ya ! Tolong, Pak ! "
Akhirnya Pak Bejo mengantarkan si penumpang kembali ke rumah. Sesampai di rumah yang di tuju, si penumpang turun untuk mengambil dompet, dan belum sempat Pak Bejo istirahat si penumpang kembali menghampiri sambil berkata,
"Ehh dasar saya sudah pikun, kan dompetnya ada di kantong saya, habis gak terasa sih !, maaf ya Pak ! Sekarang tolong antering saya ke tempat tadi ! "
Akhirnya Pak Bejo kembali mengantarkan ke alamat yang kedua tadi. Di dalam perjalanan itu Pak Bejo mengayuh becaknya dengan sekuat tenaga dengan maksud cepat sampai tujuan. Tiba - tiba terdengar suara ..
DOOOOORRRRRRR .... !!!!!!!!
Laju Becak Pak Bejo pun melambat dan akhirnya berhenti "Lho ada apa, Pak ? Bannya meletus ya ? ", tanya si penumpang
Dan Pak Bejo pun menjawab dengan isak tangis "Bukan...! yang meletus tadi .... itu ..... BETIS SAYA !!!!! "
Kembalikan Kuda ku..
Seorang cowboy preman yang menunggang kuda berhenti di sebuah kota tua. Kebetulan kota tua itu banyak dihuni oleh mantan pengutil (pencuri), yang sampai sekarang masih suka mengutil benda-benda milik orang asing. Seperti biasa si cowboy menambatkan kudanya di luar bar, kemudian masuk ke dalam bar. Ia memesan segelas bir dingin dan menengaknya hingga habis. Kemudian ia keluar untuk melanjutkan perjalanan. Tak disangka kudanya yang barusan ditinggal sudah hilang. Jelas aja si cowboy naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam bar lalu berteriak.
"Siapa yg mencuri kuda saya?!!! " Tidak ada yang menjawab. Semua pengunjung bar
itu pura-pura tidak tahu.
"Saya tanya sekali lagi! Siapa yg mencuri kuda saya?!!!"
Suasana bar sunyi senyap. Beberapa pengunjung bar mulai gelisah. "Baiklah...Saya
akan minum segelas bir lagi! Setelah itu saya akan meninggalkan bar ini! Kalau
sampai saat itu kuda saya belum kembali....AWAS !!! Saya akan mengulang apa yg
pernah saya lakukan di Texas! Terpaksa akan saya lakukan itu lagi, walaupun
sebenarnya saya tidak suka!!!"
Mendengar ultimatum itu, beberapa orang mulai berdiri dari meja dan berlari
meninggalkan bar dengan ketakutan. Dengan tenangnya, si cowboy memesan 1 gelas bir
lagi, lalu meminumnya sampai habis. Setelah itu ia keluar dari bar, dan ternyata
kuda itu sudah ada di tempatnya semula.
Bartender bar berlari menghampiri si cowboy lalu berkata : "Nah Pak. . Kuda Bapak
sudah kembali. Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Maafkan kami
atas kelancangan kota ini. "
"Ya . . . sudahlah . . . lain kali jangan sampai terulang lagi." jawab si cowboy
sambil menaiki kudanya.
"Pak . . . pak. . boleh tahu apa yang telah Bapak lakukan di Texas? "
"Ooohhh . . . kamu mau tau? Waktu di Texas . . . saya harus pulang jalan kaki
karena kuda saya juga hilang." jawab si cowboy enteng.
Komentar
Posting Komentar