10 Cara Bagaimana Dunia Akan Kiamat
Dampak Asteroid atau Meteor
Apa yang terjaid ke Dinosaurus mungkin dapat terjadi ke kita juga. Dalam sejarah geologis, bumi sering terkena tabrakan asteroid atau meteor dan banyak sekali asteroid berukuran kecil yang masuk ke atmosfir Bumi tetapi terbakar habis.
Tetapi jika satu asteroid berdiameter satu kilometer menabrak Bumi, maka peradaban manusia akan lenyap. Para ahli menyebutkan bahwa kejadian seperti in hanya akan terjadi dalam kemungkinan tiap 10 juta tahun atau kurang.
Mungkin Anda pernah menonton film Armageddon, ini serupa dengan hal tersebut. Hanya saja tidak ada pahlawan yang menyelamatkan Bumi seperti di film tersebut.
Serangan Robot
Bagi para penggemar film Transformers pasti pernah membayangkan bagaimana jika robot memberontak ke manusia dan akan berakibat akhir dunia atau singkatnya kiamat.
Seiring dengan teknologi bertambah canggih, robot-pun semakin canggih dan mereka didesain lebih pintar dari kita. Hal ini memberikan tanda bahwa suatu saat bahkan komputer akan mampu mendesain diri mereka sendiri.
Jika tiba saat itu, tentu akan tiba saat dimana mesin akan mampu memanipulasi semua bentuk kemanusiaan, dimana robot mampu mencari sumber tenaga mereka sendiri, mengidentifikasi manusia dan menyerang mereka jika berbahaya. Dan mungkin akhirnya mereka akan berpikir "Kenapa saya harus menaati manusia?" yang berakhir ke pemberontakan dan menjadi akhir dari keberadaan umat manusia.
Global Warming
Anda pasti sering mendengar atau merasakan ini. Pada saat Anda keluar rumah, Bumi serasa semakin panas dan berita atau penyuluhan mengenai global warming tidak ada hentinya. Ya, ini adalah salah satu cara bagaimana bumi akan kiamat.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah terlambat untuk membalikkan efek dari global warming, kita hanya dapat memperlambatnya.
Jika ini terus terjadi, maka Bumi akan semakin berbahaya dan berakhir dengan iklim yang mengancam nyawa. Juga, seiring dengan naiknya temperatur, makanan akan semakin langka, kualitas udara memburuk dan penyakit bertebaran.
Badan kesehatan dunia WHO pun memperkirakan bahwa setiap tahunnya 150 ribu orang terbunuh karena perubahan iklim.
Perang Nuklir
Walaupun mungkin banyak orang melupakan keberadaan ancaman nuklir sejak akhir Perang Dingin, tetapi ancaman ini tetap ada. Bahkan beberapa film menyebutkan bahwa dunia akan berakhir karena hal ini dan dengan kata lain, perang akan menjadi akhir dari umat manusia.
Physics Today pernah merilis sebuah artikel yang menjelaskan mengenai konsekuensi dari perang nuklir. Disimpulkan bahwa 100 bom nuklir akan membawa sebuah istilah yang disebut dengan 'nuclear winter' yang akan menyebabkan Bumi berada dalam temperatur terendahnya selama 1.000 tahun. Sedangkan seribu hal akan hilang termasuk di dalamnya mayoritas umat manusia.
Perang Biologis
Salah satu kemungkinan dunia akan kiamat adalah karena perang dan termasuk di dalamnya adalah perang biologis seperti di sejumlah film. Walaupun perang biologi sering dilihat di film, tapi pada kenyataannya memang ini adalah ancaman yang nyata dan sangat berbahaya.
Virus Anthrax mungkin memang sudah lama dan tidak terdengar lagi, tetapi hal ini tetap sangat efektif untuk membunuh populasi manusia. Andai jika dibuat jadi senjata dalam sebuah bentuk partikel erosol (contohya asap) berukuran 1,5 sampai 5 mikron, maka akan dapat membunuh 90% populasi manusia. Bahkan banyak virus yang dapat digunakan jadi senjata mematikan di dunia ini.
Pandemik
Serupa dengan perang biologis, salah satu ancaman paling berbahaya bagi manusia adalah sebuah virus. Namun bukan virus sederhana, melainkan virus mematikan yang dengan cepat menyebar ke dunia.
Melalui bukti epidemik berbagai penyakit, termasuk HIV dan SARS, ilmuwan mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa penyakit lain akan terjadi. Pada kenyataannya pada tahun 1918, influenza membunuh orang lebih dari jumlah korban di Perang Dunia I.
Tapi itu terjadi di zaman dulu, bagaimana jika ada virus baru yang menular dan terjadi di era transportasi dan pergerakan yang sangat maju seperti sekarang ini.
Letusan Gunung Berapi
Di antara 5.000 gunung berapi yang aktif di dunia, ada tiga gunung berapi besar di AS (satu adalah Yellowstone), ditambah dengan Danau Toba di Indonesia, Taupo di New Zealand, dan Aira Caldera di Jepang. Setiap gunung berapi ini dapat menyebabkan letusan dalam skala 240 mil atau dengan kata lain ribuan kali lebih besar dalam sejarah letusan gunung berapi.
Kerusakan yang terjadi akan sangat luar biasa. Yellowstone sebagai contoh akan dapat mengeluarkan 200 triliun asam belerang dan setara dengan istilah 'nuclear winter' di perang nuklir. Bahkan debu dan puing-puingnya dapat mehalangi matahari selama beberapa tahun.
Bayangkan jika gunung-gunung berapi itu meletus secara bersamaan atau berdekatan waktunya.
Badai Matahari
Badai matahari dapat terjadi setiap waktu. Badai matahari adalah matahari mengeluarkan gelombang-gelombang dari letupannya, dan mereka dapat bergerak di atmosfir dengan kecepatan 4 mil per jam. Mungkin Anda pernah menonton filmKnowing, ini dapat disamakan seperti itu.
Akan tetapi, Bumi tidak pernah mengalami hal ini sejak 1859 yang badai tersebut dapat cukup kuat untuk membakar jalur telegraf. Apabila hal tersebut terjadi pada masa sekarang yang teknologi berkembang pesat dan elektronik ada dimana-mana, bayangkan elektronik tersebut tiba-tiba terbakar.
Lubang Hitam Buatan
Jika lubang hitam yang mengisap segalanya bahkan cahaya ini tidak terjadi di luar angkasa tetapi di bumi, pasti akan sangat mengerikan. Hal ini bahkan pernah dibayangkan terjadi pada saat Brookhaven National Laboratory mencoba menyalakan Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC).
Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa eksperimen ini dapat menciptakan sebuah black holeyang akan memakan Bumi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pada saat RHIC ini dinyalakan, hal serupa black hole kecil diciptakan, namun para ahli fisika yang membantah rumor ini.
Simulasi Komputer Tempat Kita Berada Dimatikan
Walaupun hal ini terdengar tidak masuk akal tetapi penjelasan yang sangat kreatif ini sangatlah menarik. Ada yang mengatakan bahwa kita hidup dalam sebuah simulasi komputer yang sangat besar dan hanya menunggu untuk dimatikan.
Beberapa ilmuwan bahkan tidak dapat memastikan apakah kita memang hidup atau kita ini hanyalah sebuah kode, serupa dengan film The Matrix.
Beberapa orang memang ada yang membuktikan hal ini, tetapi tidak ada yang pernah mencoba teori tersebut dan membuktikanya secara praktis. Kita hanya berharap tidak ada yang menekan tombol ESC (escape). [mor]
Komentar
Posting Komentar