Kursk, Perang Tank Terbesar Dalam Sejarah
Dalam pandangan Soviet, pertempuran Kursk merupakan titik balik yang menentukan dalam perangnya melawan Jerman Nazi. Karena sejak pertempuran satu minggu di bulan Juli 1943 itu, inisiatif peperangan telah beralih seterusnya ke tangan Rusia. Pertempuran tank yang merupakan perang kavaleri modern terbesar dalam sejarah itu karena begitu banyak melibatkan tank dari kedua belah pihak juga mencatat mulai dipakainya tank baru Jerman jenis Panther dan Tiger. Mereka harus menghadapi ribuan tank T-34 dan KV-1 Soviet yang terkenal tangguh.
Medan perang di Kursk itu sendiri merupakan hasil ofensif musim dingin 1942-43 oleh Jerman, yang menyisakan wilayah tonjolan yang berpusat di kota Kursk, pusat persilangan kereta api penting, sekitar 800 km selatan Moskow. Kawasan yang menjorok ke wilayah yang dikuasai Jerman itu lebarnya 190 km dan dalamnya 120 km, memotong wilayah Army Group South pimpinan Marsekal Erich von Manstein dengan Army Group Center yang dipimpin Marsekal Gunther von Kluge.
Tank berat Soviet dari jenis NV-1. Meriam, kaliber 76 mm yang dibawanya tergolong ampuh. Sayang, tank ini kerap macet
Setelah hancurnya Tentara Keenam Jerman di Stalingrad Januari 1943, Soviet mulai melakukan ofensif balik meski masih terbatas. Sebaliknya Jerman juga mencari peluang untuk mealnacarkan ofensifnya kembali, sekaligus menghentikan ofensif Soviet. Jerman melihat Kursk sebagai sasaran yang tepat. Ofensifnya diberi nama Operasi Zitadelle (perbentengan kota. “Ofensif ini sangat menentukan artinya. Kemenangan atas Kursk akan menjadi sinyal bagi dunia!” demikian Adolf Hitler dalam perintah operasinya, April 1943. Hitler ingin membuktikan bahwa kavaleri Jerman dengan tank-tank barunya tetap perkasa seperti semula. Bahkan is merehabilitasi Kolonel Jenderal Heinz Guderian, ahli perang tank yang tadinya dia singkirkan setelah kekalahan Jerman di depan Moskow akhir 1941. Guderian diangkatnya sebagai inspektur jenderal seluruh pasukan berlapis baja.
Dalam rancangan operasi, dari utara Tentara Kesembilan Jenderal Walther Model akan menuju Kursk, sedangkan dari selatan Tentara Lapis Baja Keempat pimpinan Jenderal Hermann Hoth. Dengan jepitan yang akan menghancurkan tentara Soviet, Jerman mengharapkan dapat mengambil alih lagi inisiatif peperangan. Tentara Model diperkuat dengan 1.200 tank, termasuk Panther dan Tiger serta assault gun Ferdinand. Begitupula serangan dari selatan didukung 1.500 tank, terutama dari Korps Panser SS Ke-2, yang terdiri dari tiga divisi tank SS Totenkopf, SS Adolf Hitler, dan SS Das Reich.
Namun apa yang direncanakan Jerman itu tak lupus dari pemikiran Soviet, yang memperkirakan Jerman akan melakukan ofensif kavaleri besar-besaran, “…yang mungkin akan terdiri dari 13 hingga 15 divisi tank,” demikian ramalan Marsekal Georgi Zhukov. la cenderung untuk memperkuat pertahanan yang mampu menyerap serbuan Jerman, lalu melancarkan ofensif balasan pada front-front lain. Sedangkan Stalin lebih menyukai dilakukannya serangan pendadakan terlebih dulu. Tetapi karena pihak Soviet tidak siap untuk melancarkan ofensif terlebih dulu, maka saran Zhukov diterima. Segera garis pertahanan yang berlapis-lapis dibangun, termasuk membuat jebakan tank.
BRIEFIENG - Seorang perwira Rusia memberikan briefing; kondisi medan tempur dengan sejumlah pasukan lapangan. Salah satu pasukan yang berada di sebelah kiri perwira bisa dipastikan merupakan awak tank Soviet. Ini dikenali dari helm yang dipakai. Foto dibawah ini diambil di sekitar wilayah pertahanan Voronezh, 1943.
BRIEFIENG – Seorang perwira Rusia memberikan briefing; kondisi medan tempur dengan sejumlah pasukan lapangan. Salah satu pasukan yang berada di sebelah kiri perwira bisa dipastikan merupakan awak tank Soviet. Iini dikenali dari helm yang dipakai. Foto dibawah ini diambi di sekitar wilayah pertahanan Voronezh, 1943.
Datangkan bantuan
Ternyata rencana ofensif Jerman tertunda-tunda karena Hitler mau memastikan bahwa produksi tank barunya berjalan lancar. Namun penundaan ini berarti memberi kesempatan bagi Rusia membangun pertahanannya, sehingga baik Manstein, Kluge, maupun Model mulai cemas, ditambah lagi Guderian selaku Irjen Pasukan Lapis Baja menyatakan tank Panther masih mengalami masalah teknis dan dia tidak berhasrat untuk mengirimkannya kefront timur. Seraya menunggu datangnya perintah menyerang, Model memutuskan untuk meniru apa yang dilakukan Montgomery di El Alamein, yaitu infanteri rang didukung tembakan artileri akan membuka celah-celah yang dapat diterobos kavalerinya. Sedangkan Manstein yang dibantu Hoth dan Kempf punya taktik lain, Yakni memusatkan pasukan lapis bajanya pada celah sempit sehingga cepat merangsek dengan daya tembak tinggi.
SS-Pasukan Waffen-SS menumpang tank Pz Kpfw III. Sampai Juli 1943 satuan Watten SS berkembang menjadi satuan yang sangat kuat dengan komposisi tiga divisi serta diperkuat oleh 390 unit tank plus 104 unit meriam serang (assault gun)
SS-Pasukan Waffen-SS menumpang tank Pz Kpfw III. Sampai Juli 1943 satuan Watten SS berkembang menjadi satuan yang sangat kuat dengan komposisi tiga divisi serta diperkuat oleh 390 unit tank plus 104 unit meriam serang (assault gun)
Ofensif Jerman dilancarkan subuh 5 Juli dengan bombardemen artileri. Namun rencana ini diketahui Soviet yang memperoleh informasi dari Sekutu. Inggris berhasil menyadap rahasia Jerman melalui Ultra, alas pemecah kode rahasia yang dimilikinya. Karena itu Soviet pun mendahului dengan menghujani tembakan artileri. Dengan demikian unsur pendadakan Jerman pun hilang sudah. Serangan dari utara dirintis oleh tank dan pasukan panzergrenadiers, lalu disusul gerak besar besaran tank Tiger dan Ferdinand serta ratusan tank Panzer IV serta infanteri. Namun Soviet yang tabu bahwa akan ada ofensif Jerman, telah menyebar ranjau antitank. Akibatnya tank-tank Jerman banyak yang terjebak. Hari pertama serbuan ini, sekitar 100 tank Jerman lumpuh hanya disebabkan oleh ranjau.
Tim senapan mesin Jerman sedang mengamati kondisi garis depan. Senapan mesin yang dipakal adalah dari jenis MG 34 dengan fasilitas teropong plus dudukan tripod. M834 merupakan senapan mesin standar bagi pasukan darat Jerman selama PD II dengan kemampuan daya sembur peluru antara 800 sampai 900 peluru permenit
Tim senapan mesin Jerman sedang mengamati kondisi garis depan. Senapan mesin yang dipakal adalah dari jenis MG 34 dengan fasilitas teropong plus dudukan tripod. M834 merupakan senapan mesin standar bagi pasukan darat Jerman selama PD II dengan kemampuan daya sembur peluru antara 800 sampai 900 peluru permenit
Namun Jerman maju terus, bahkan ujung tombak yang berupa tank-tank Tiger jauh meninggalkan tank-tank medium di belakangnya, sehingga posisi mereka malah berbahaya karena ‘terdampar’ tanpa proteksi pasukan lainnya. Esok harinya Model menyerang lagi, tetapi masih saja terbentur garis pertahanan Rusia yang kokoh. Akibatnya pasukan Jerman hanya mampu maju sejauh 10 km dengan korban 25.000 pasukan serta 200 tank. Pihak Soviet yang dipimpin Konstantin Rokossovsky juga berupaya maju dengan tanknya, namun ironisnya mereka terhalang oleh ranjau mereka sandiri.
TIGER -Tank PzKpfw VI Tiger I milik satuan lapis Baja 2nd SS Panzergrenadier Division Das Reich dalam pertempuran Kursk. Divisi ini dipimpin oleh perwira SS (M-Gruppenfuhrer) Walter Kruger dan merupakan satuan terkuat dari tiga satuan lapis baja SS yang digelar Jerman.
TIGER -Tank PzKpfw VI Tiger I milik satuan lapis Baja 2nd SS Panzergrenadier Division Das Reich dalam pertempuran Kursk. Divisi ini dipimpin oleh perwira SS (M-Gruppenfuhrer) Walter Kruger dan merupakan satuan terkuat dari tiga satuan lapis baja SS yang digelar Jerman.
Di front selatan, posisi Manstein lebih lumayan meski tidak sesuai dengan harapan semula. Soviet mencium gelagat bahwa Jerman akan unggul karena Korps Panser SS Ke-2 secara masif bergerak ke kota Prokhorovka. Zhukov pun buru-buru mendatangkan bola bantuan, berupa pasukan kavaleri dari Tentara Kelima yang dipimpin Kolonel Jenderal Pavel Rotmistrov. Dengan ratusan tanknya dari tiga korps, dia harus menempuh perjalanan sejauh 200 mil melalui wilayah kering yang terbuka. Pasukan besar ini kala bergerak di siang hari harus dilindungi pesawat tempur. Mereka menggelinding siang-malam dalam cuaca teramat panas, dengan debu yang menyelimuti jalan mereka. Saking tebalnya debu sehingga matahari pun sulit terlihat.
Pertempuran hebat
Kavaleri Jerman dari Korps Panser SS yang dipimpin jenderal Paul Hausser merasa segera akan berhasil menerobos pertahanan Soviet di Prokhorovka. Pertempuran tank berlangsung sengit. Nikita Kruschev yang di kemudian hari di front tersebut menyatakan, “…dua hari ke depan akan dahsyat, entah kami yang mampu bertahan ataukah Jerman yang merebut Kursk”. Sementara itu 850 tank Rotmistrov yang sebagian besar tipe T-34 yang baru tiba setelah berjalan 200 mil, langsung terjun ke medan tempur menghadapi pasukan tank SS. Hausser mengerahkan seluruh kekuatan tanknya, termasuk sekitar 100 Tiger. Tetapi jumlahnya masih kalah banyak dibandingkan tank Rusia.
Komentar
Posting Komentar