Ubur-Ubur Api
Ubur-ubur api (Physalia) atau kalau di luar negeri punya julukan Portuguese men o’ war dikarenakan bentuk tubuhnya menyerupai kapal perang abad 18 yang biasa disebut man-of-war. Dalam kasus ini lebih mirip dengan kapal man-of-war versi portugis yang layarnya sedang terkembang penuh. Hewan ini dikenal memiliki sengatan yang cukup berbahaya, yang mengakibatkan adanya jejak kemerahan di kulit hingga 2-3 hari setelah tersengat.
Biasanya rasa sakit sengatan akan hilang dalam waktu beberapa jam. Namun, jika racun dari sengat ini menjalar dalam darah hingga ke kelenjar getah bening, maka akan mengakibatkan intensitas rasa sakit yang luar biasa, dan bahkan bisa berujung kematian. Dan ingat, jika suatu waktu menemukan spesies ini di tepi pantai jangan sekali-kali menyentuhnya dengan tangan kosong. Karena walaupun terdampar dalam waktu beberapa hari, sengatnya masih sanggup untuk melukai manusia.
Biasanya ubur-ubur api bisa ditemukan di sekitaran laut dengan perairan yang hangat seperti samudra pasifik, Hindia, dan sepanjang pesisir Australia. Habitat lainnya bisa ditemukan di sekitar laut kolombia. Mengapung-ngapung dengan tenang di atas permukaan laut dan sesekali akan tersapu oleh ombak hingga ke tepi pantai.
Sebenarnya, hewan ini bukanlah ubur-ubur sejati (kelas Scyphozoa), meskipun masih termasuk dalam filum Cnidaria bersama-sama dengan ubur-ubur. Meskipun tampak sebagai hewan tunggal, ubur-ubur api sebenarnya merupakan gabungan dari empat kelompok polip yang masing-masing membentuk koloni yang terspesialisasi. Kelompok pertama adalah yang membentuk badan pengapung (pneumatophore) yang selalu tampak dari atas permukaan laut. Biasanya berwarna biru, merah muda, ungu dan dengan tubuh yang bening, biasa disebut dengan sail (pelayar). Pneumatophore biasa terisi dengan gas. Inilah mengapa ubur-ubur api bisa mengapung di lautan.
Kelompok kedua mengurus proses pengolahan makanan (gastrozooid), kelompok ketiga sebagai pertahanan (dactylozooid) membentuk sengat (nematocyst, panjang sekitar 10 sampai 50 m), dan kelompok keempat bertugas untuk perkembangbiakan (gonozooid). Keempat kelompok ini tidak mampu hidup sendiri, meskipun secara struktural memiliki kelengkapan untuk hidup. Empat polip inilah yang bekerja sama dan saling menghidupi satu sama lain
Yang menjadi sebuah pertanyaan, bagaimanakah spesies invertebrata ini membuat suatu rukun keluarga dan saling bahu membahu dalam kehidupan? Jelas, tak ada organ otak dalam struktur tubuh mereka. Tidak mungkin juga polip polip itu menemukan sendiri pasangan mereka atau secara kebetulan mereka bekerja sama begitu saja.
Mereka telah di atur berjodoh sehingga bisa saling mengisi satu sama lain. Lantas siapa yang mengatur perjodohan sempurna seperti itu? Adalah Allah Al-A’lim yang telah mengatur itu semua. Allah lah yang mempertemukan mereka semua hingga terbentuk suatu kesatuan organisme yang sempurna. Lalu, Allah membuat mereka menjadi sebuah keluarga yang luar biasa, saling mengisi kekurangan dengan kelebihan yang mereka miliki masing-masingnya.
عَنْ عَبْدِاللهِ قَالَ:
حَدَثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقِ :إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا. ثُمَّ يَكُوْنُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ. ثُمَّ يَكُوْنُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ. ثُمَّ يُرْسِلُ الْمَلَكَ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ. وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكُتُبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَالَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ! إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ. فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ. فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ. فَيَدْخُلُهَا. وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ. حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إَلاَّ ذِرَاعٌ. فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ. فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ. فَيَدْخُلُهُا
Hadits riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sebagai orang yang jujur dan dipercaya bercerita kepada Kami:
“Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari (sebagai nutfah).Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia. Demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga sampai ketika jarak antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu telah melakukan perbuatan ahli neraka sampai ketika jarak antara dia dan neraka tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.” (Shahih Muslim No.4781)
Lalu, jikalau jodoh polip itu saja begitu sempurna Allah atur? Maka, kenapa kita ragu akan jodoh yang akan dihadirkan Allah menemani perjalanan hidup kita?
Oleh karena nya sikap terbaik adalah dengan tetap memperbaiki diri dan bersabar dalam menanti jodoh yang telah tertulis di lauful mahfudz kita masing-masing.
Komentar
Posting Komentar