Gen Pirang di Melanesia Bukan dari Eropa


Sekitar 5-10 persen penduduk Melanesia mempunyai ciri unik, yaitu berambut pirang padahal memiliki kulit paling gelap di luar benua Afrika. Lebih unik lagi, penduduk Melanesia, yang tersebar di timur laut Australia itu, memiliki genetik berbeda dengan Eropa yang juga memiliki ciri rambut pirang.

Sebuah studi terbaru menunjukkan asal muasal rambut pirang penduduk Melanesia. Penelitian yang mengambil sampel penduduk kepulauan Solomon ini menunjukkan ada dua evolusi rambut pirang, pertama di Eropa dan kedua di Melanesia ini.



Ahli Genetika Stanford University School of Medicine, Carlos Bustamante, dan rekannya membandingkan genom 42 orang Salomon berambut hitam dan 43 orang Salomon berambut pirang. Hasilnya, orang Salomon berambut pirang mengalami mutasi tunggal gen TYRP 1.

TYRP 1 merupakan gen yang mempengaruhi pigmen kulit di hewan dan manusia, namun tidak ada kaitannya dengan gen rambut pirang di Eropa. Peneliti menemukan mutasi TYRP 1 sangat unik dan hanya trjadi di Melanesia. Seperempat masyarakat Solomon membawa mutasi dalam genom mereka, sehingga membutuhkan dua kali mutasi untuk menjadi pirang.

"Rambut pirang telah jelas berevolusi dua kali," katanya seperti dilansir laman Nature, awal Mei 2012 ini.

Anak Pulau Salomon Berambut Pirang

Menurutnya dari 10 persen orang Melanesia yang berambut pirang, 30 persen di antaranya adalah hasil mutasi dua kali dan sisanya disebabkan paparan sinar matahari dan gen yang belum ditemukan.

Ia memprediksi mutasi Melanesia muncul antara 5.000-30.000 tahun yang lalu. Rambut pirang, lanjutnya, memberikan keuntungan evolusi bagi orang Melanesia untuk menarik pasangan secara seksual.

Sumber : Vivanews

Komentar

Postingan Populer