Beberapa Karakter Manusia Menghadapi Musibah

Jika kita bahas bagaimana manusia menghadapi musibah di dalam keimanan ada beberapa cara:

1.    Marah
Ini eksperi yang paling mudah, yaitu marah dengan mencari kesalahan orang lain. Tidak menerima keadaan dan sebagainya. Malah sering kali menyalahkan Allah SWT. Sebagaimana ayat ; “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi ; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata”. (QS. Al-Hajj : 11).
Artinya dia mempunyai keyakinan yang setengah-setengah atau ragu bahkan. Karenanya jika diberi kesenangan, dia tetap dalam keimanan. Namun jika diberikan musibah dia kembali bermaksiat.2.    Sabar
Banyak awam yang salah mengartikan sabar adalah diam. Secara bahasa sabar berarti al-habsu (menahan) dan al-man’u (mencegah), yaitu lawan kata dari al-jaz’u (keluh kesah). Dikatakan: shabara shabran maksudnya : tegar dan tidak berkeluh kesah. Sabar mempunyai sifat yang dinamis. Artinya terus berusaha dan orientasi hasil berharap pada Allah semata. “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfaal : 46)

3.    Ridha
Bagi seorang hamba yang zuhud, apa yang ada di sisi Allah (yang Allah tetapkan) lebih dia percayai dari pada apa yang dia inginkan. Hal ini timbul dari keyakinannya yang kuat dan lurus terhadap kekuasaan Allah. Karenanya dalam menghadapi musibah ia hanya akan mencari ridha Allah SWT. “..Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya..” (QS. Al-Bayyinah : 8)

4.    Bersyukur
Hanya orang-orang tertentu yang ketika dia mendapat musibah dia bersyukur. Artinya merekalah yang dapat melihat hikmah di balik peristiwa musibah tersebut. Di sini seseorang bersyukur atas musibah yang menimpanya karena ia memahami bahwa musibah ini menjadi sebab pengampunan kesalahan-kesalahannya bahkan mungkin malah menambah kebaikannya. Sebagaimana hadits ; “Tidaklah seorang Muslim menderita karena kesedihan, kedudukan, kesusahan, kepayahan, penyakit, dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)

Komentar

Postingan Populer