Apakah Ya’juj Dan Ma’juj Adalah Zionisme Saat Ini?
SALAH satu perdebatan dalam diskusi akhir zaman ialah pertanyaan mengenai kapan munculnya Ya’juj dan Ma’juj. Sebagian kalangan, seperti Syekh Imron Hossein menjelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj sebenarnya sudah muncul. Ia menujuk masyarakat Barat yang mendukung zionisme sebagai kelompok Ya’juj dan Ma’juj. Bahwa Ya’juj dan Ma’juj secara langsung atau tak langsung berperan dalam membantu kembalinya Bani Israil ke Yerusalem setelah mereka berdiaspora.
Tentu analisa Syekh Imron ini menjadi perdebatan sendiri di kalangan ulama dan pemerhati akhir zaman,sebab dalam hadis shahih dijelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj adalah segerombolan makhluk yang akan muncul menjelang hari kiamat.
Dari an-Nuwas dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR Muslim 2937/110, at-Tirmidzi 2240 Abu Dawud 4321, Ibnu Majah 4075).
Untuk merinci waktu kemunculan Ya’juj Ma’juj, Ibnu Katsir mempunyai penjelasannya. Dalam tafsirnya ia menegaskan bahwa peristiwa keluarnya Ya’juj Ma’juj terjadi sebelum kiamat dan setelah Dajjal turun. Sebagaimana dijelaskan ketika Ibnu Katsir menafsirkan surat Al Kahfi ayat 97-99.
“Maka Mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkaranain berkata, ‘Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Dan janji Tuhanku adalah benar. Kami biarkan mereka pada hari itu bercampur aduk antara yang satu dengan yang lain. Kemudian ditiup lagi sangsakala, lalu Kami kumpulkan mereka semuanya.”(Surah Al Kahfi ayat 97-99)
Menurut Ibnu Katsir, dari firman Allah di atas, kemunculan Ya’juj dan Ma’juj terjadi sebagai permulaan kiamat. Adapun dengan firman Allah “Dan kami kumpulkan mereka semuanya,” Ibnu Katsir menilai bahwa maksud Allah menampilkan semua makhluk tersebut dalam rangka untuk menghadapi hisab. Penggalan ini menurut Ibnu Katsir cocok dengan firman Allahuta’ala “Dan kami mengumpulkan mereka. Maka kami tidak meninggalkan satu orangpun diantara mereka,”
Dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj akan keluar setelah turunnya Isa Bin Maryam dan setelah Nabi Isa AS mengalahkan Dajjal. Dalam shahih muslim IV no 2937, -sebuah hadis panjang riwayat an-Nuwwas ibn Sa’man-, Rasullah SAW bersabda,
“Kemudian datang kepada Nabi Isa bin Maryam suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal itu, lalu Isa mengusap wajah mereka dan menceritakan derajat mereka di surga. Pada saat itu dia sedang melakukan hal itu, Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku naik ke gunung untuk berlindung dan mencari keamanan’. Allah mengutus Ya’juj wa Ma’juj. Mereka keluar dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi.
“Rombongan pertama mereka melalui danau Thabariyah, sebuah danau besar di Palestina yang berair lezat. Lalu mereka meminumnya. Kemudian rombongan terakhir mereka melewatinya dan berkata ‘Disini pernah ada air. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya lalu berdoa kepada Allah, maka Allah mengirmkan ulat-ulat ke leher, Ya’juj dan Ma’juj, sehingga Ya’juj dan Ma’juj mati sekaligus.
“Isa as dan para sahabatnya kemudian turun. Mereka mendapat setiap jengkal tanah, dipenuhi bau dan lendir mayat-mayat. Isa AS, dan para sahabatnya kemudian turun. Mereka mendapati setiap jengkal tanah dipenuhi bau lendir dan mayat’mayat. Isa a.s dan para sahabatnya lalu berdoa kepada Allah, dan Dia mengirimkan burung-burung seperti unta Khurasan yang mengambil dan membuang mayat-mayat itu ke tempat yang dikehendakiNya. Kemudian dia menurunkan hujan yang membasahi seluruh tanah dan mencuci bumi sehingga menjadi laksana cermin.”
Jadi, dari hadis di atas tampak jelas bahwasanya Ya’juj dan Ma’juj belumlah keluar, sekalipun waktu mereka untuk dikeluarkan sudah dekat, mengingat kita berada pada fase akhir zaman.
Ya’juj Dan Ma’juj Punya Keyakinan Seperti Zionis?
Ibnu Katsir menerangkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj sejatinya adalah dari keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Sedangkan, Ustadz Amin Muhammad Jamaludin dalam bukunya “Umur Umat Islam” mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Yaftits bin Nuh. Karena Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Ham, yang menjadi nenek moyang orang Habsyi (Afrika). Anak kedua bernama Sam, yang menjadi nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi. Sedangkan anak ketiga bernama Yafits yang menjadi nenek moyang bangsa Turki.
Ulama sepakat Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa manusia, sekalipun seperti disebutkan dalam surah Al-Kahfi, mereka memiliki perangai yang kasar dan biadab, Ya’juj dan Ma’juj tidak seperti manusia pada umumnya. Jika melewati perkampungan, Ya’juj dan Ma’juj tidak segan untuk membunuh penduduk yang menghalangi mereka.
Melihat karakteristik-karateristik tersebut, pertanyaannya kemudian adalah apakah mereka memiliki religiusitas Judaisme yang sama dengan kaum zionis? Sayangnya belum ada data yang memperkuat hal itu. Karena ketika kita bicara religiusitas Judaisme, kita juga masuk ke wilayah teologi, millah, dan tata nilai yang menjadi fondasi kaum Zionis melancarkan aksi-aksinya.
Tapi yang jelas mereka adalah golongan yang bathil dan kerap membuat kerusakan di muka bumi. Mereka pun termasuk golongan kafir yang masuk ke dalam api neraka seperti sabda Rasululullah SAW dalam riwayat Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu….”
Allahua’lam. (Pz/Islampos)
Tentu analisa Syekh Imron ini menjadi perdebatan sendiri di kalangan ulama dan pemerhati akhir zaman,sebab dalam hadis shahih dijelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj adalah segerombolan makhluk yang akan muncul menjelang hari kiamat.
Dari an-Nuwas dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR Muslim 2937/110, at-Tirmidzi 2240 Abu Dawud 4321, Ibnu Majah 4075).
Untuk merinci waktu kemunculan Ya’juj Ma’juj, Ibnu Katsir mempunyai penjelasannya. Dalam tafsirnya ia menegaskan bahwa peristiwa keluarnya Ya’juj Ma’juj terjadi sebelum kiamat dan setelah Dajjal turun. Sebagaimana dijelaskan ketika Ibnu Katsir menafsirkan surat Al Kahfi ayat 97-99.
“Maka Mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkaranain berkata, ‘Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Dan janji Tuhanku adalah benar. Kami biarkan mereka pada hari itu bercampur aduk antara yang satu dengan yang lain. Kemudian ditiup lagi sangsakala, lalu Kami kumpulkan mereka semuanya.”(Surah Al Kahfi ayat 97-99)
Menurut Ibnu Katsir, dari firman Allah di atas, kemunculan Ya’juj dan Ma’juj terjadi sebagai permulaan kiamat. Adapun dengan firman Allah “Dan kami kumpulkan mereka semuanya,” Ibnu Katsir menilai bahwa maksud Allah menampilkan semua makhluk tersebut dalam rangka untuk menghadapi hisab. Penggalan ini menurut Ibnu Katsir cocok dengan firman Allahuta’ala “Dan kami mengumpulkan mereka. Maka kami tidak meninggalkan satu orangpun diantara mereka,”
Dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan bahwa Ya’juj Ma’juj akan keluar setelah turunnya Isa Bin Maryam dan setelah Nabi Isa AS mengalahkan Dajjal. Dalam shahih muslim IV no 2937, -sebuah hadis panjang riwayat an-Nuwwas ibn Sa’man-, Rasullah SAW bersabda,
“Kemudian datang kepada Nabi Isa bin Maryam suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal itu, lalu Isa mengusap wajah mereka dan menceritakan derajat mereka di surga. Pada saat itu dia sedang melakukan hal itu, Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku naik ke gunung untuk berlindung dan mencari keamanan’. Allah mengutus Ya’juj wa Ma’juj. Mereka keluar dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi.
“Rombongan pertama mereka melalui danau Thabariyah, sebuah danau besar di Palestina yang berair lezat. Lalu mereka meminumnya. Kemudian rombongan terakhir mereka melewatinya dan berkata ‘Disini pernah ada air. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya lalu berdoa kepada Allah, maka Allah mengirmkan ulat-ulat ke leher, Ya’juj dan Ma’juj, sehingga Ya’juj dan Ma’juj mati sekaligus.
“Isa as dan para sahabatnya kemudian turun. Mereka mendapat setiap jengkal tanah, dipenuhi bau dan lendir mayat-mayat. Isa AS, dan para sahabatnya kemudian turun. Mereka mendapati setiap jengkal tanah dipenuhi bau lendir dan mayat’mayat. Isa a.s dan para sahabatnya lalu berdoa kepada Allah, dan Dia mengirimkan burung-burung seperti unta Khurasan yang mengambil dan membuang mayat-mayat itu ke tempat yang dikehendakiNya. Kemudian dia menurunkan hujan yang membasahi seluruh tanah dan mencuci bumi sehingga menjadi laksana cermin.”
Jadi, dari hadis di atas tampak jelas bahwasanya Ya’juj dan Ma’juj belumlah keluar, sekalipun waktu mereka untuk dikeluarkan sudah dekat, mengingat kita berada pada fase akhir zaman.
Ya’juj Dan Ma’juj Punya Keyakinan Seperti Zionis?
Ibnu Katsir menerangkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj sejatinya adalah dari keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Sedangkan, Ustadz Amin Muhammad Jamaludin dalam bukunya “Umur Umat Islam” mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Yaftits bin Nuh. Karena Nuh mempunyai tiga orang anak, yaitu Ham, yang menjadi nenek moyang orang Habsyi (Afrika). Anak kedua bernama Sam, yang menjadi nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi. Sedangkan anak ketiga bernama Yafits yang menjadi nenek moyang bangsa Turki.
Ulama sepakat Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa manusia, sekalipun seperti disebutkan dalam surah Al-Kahfi, mereka memiliki perangai yang kasar dan biadab, Ya’juj dan Ma’juj tidak seperti manusia pada umumnya. Jika melewati perkampungan, Ya’juj dan Ma’juj tidak segan untuk membunuh penduduk yang menghalangi mereka.
Melihat karakteristik-karateristik tersebut, pertanyaannya kemudian adalah apakah mereka memiliki religiusitas Judaisme yang sama dengan kaum zionis? Sayangnya belum ada data yang memperkuat hal itu. Karena ketika kita bicara religiusitas Judaisme, kita juga masuk ke wilayah teologi, millah, dan tata nilai yang menjadi fondasi kaum Zionis melancarkan aksi-aksinya.
Tapi yang jelas mereka adalah golongan yang bathil dan kerap membuat kerusakan di muka bumi. Mereka pun termasuk golongan kafir yang masuk ke dalam api neraka seperti sabda Rasululullah SAW dalam riwayat Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu….”
Allahua’lam. (Pz/Islampos)
Komentar
Posting Komentar