Ketika Barat Menuliskan Afghanistan
BAGI siapapun, Afghanistan adalah sesuatu yang tak akan pernah habis untuk ditulis dan dibicarakan. Namun, bagi Barat, menulis Afghanistan tidak selalu sama dengan melihat Afghanistan. Bagi Barat, ada perbedaan besar yang mencolok antara melihat dan menuliskan Afghanistan. Bagaimanakah Barat menulis tentang Afghanistan?
Di bagian judul, akan selalu ada kata ‘perang’ dan sub-judulnya akan selalu ada ‘pemberontak’, ‘Taliban,’ ‘korupsi,’ dan ‘Syariah.’ Kata lain yang juga mungkin berguna untuk Barat adalah ‘syura,’ ‘pejuang,’ ‘pengungsi,’ dan ‘pemberontakan.’ Jangan sekali-kali membedakan etnis kelompok, agama, dan sejarah, dengan bahasa yang berbeda, atau wilayah dengan pemandangan dan mata pencaharian yang berbeda. Jika orang di Kandahar mengatakan sesuatu, anggaplah orang di Kabul merasakan hal yang sama, dan begitu pula sebaliknya. Bila memungkinkan, sebutkanlah Pashtunwali. (Catatan: Anda tidak perlu memahami apa arti dari Pashtunwali. Anda bahkan akan mendapatkan poin jika hanya menyebutkannya.) Di Barat, tidak akan pernah ada gambar, foto, atau ilustrasi yang sesuai dengan artikel tentang Afghanistan, (tapi, buat pengecualian untuk seorang Afghan yang akan Anda jadikan seorang presiden). Seorang polisi dilempari batu, seorang wanita memakai burqa yang mengemis, seorang laki-laki yang cemberut memegang Kalashnikov: itulah. Jika Anda harus menyertakan seorang Afghan yang tidak sengsara atau berbahaya, pastikan Anda mendapatkan seorang petani tua dengan giginya yang hanya tinggal beberapa, atau seorang gadis kecil memegang bayi kambing. Itulah yang selalu diperlihatkan media Barat.
Pada artikelnya, Barat memperlakukan Afghanistan seolah-olah salah satu massa yang tidak jelas. Afghanistan adalah daerah yang panas dan kering sepanjang tahun, penuh dengan amarah, orang-orang yang fanatik akan agamanya, serta menghabiskan waktu mereka dengan membakar sekolah anak perempuan dan penculikan wartawan Barat. Atau kalau musim dingin, cuaca digambarkan begitu dingin dan terpencil, dengan semua orang yang mati karena kelaparan atau saat melahirkan.
Jangan terjebak dengan deskripsi yang tepat. Afghanistan adalah wilayah yang sangat besar: tiga puluh empat provinsi, 30 juta orang lebih. Negara ini penuh dengan kota yang berkembang pesat, pasar-pasar kecil, lahan pertanian yang subur, desa-desa nelayan dan banyak hal lainnya, tapi pembaca, Anda tidak akan peduli tentang semua itu, jadi ingatlah deskripsi Anda harus kaku dan menakutkan dan tidak tepat. Tidak pernah, dalam kondisi apapun, Barat menyebutkan daerah damai seperti Bamiyan, kecuali pada kejadian yang jarang terjadi, dan Anda memerlukan dua baris tentang patung Buddha.
Ketika Barat menulis tentang Afghanistan, selalu ada kekerasan dan xenophobia di dalam jiwa rakyat Afghan, dan rakyat Afghan digambarkan menolak apapun yang berasal dari luar. Jangan menyebut Afghanistan yang diselimuti kedamaian dalam jangka waktu yang lama, karena di Barat, perang adalah cara Afghanistan, bersama dengan kesukuan, kebencian terhadap wanita, dan buta huruf. Pastikan Anda menunjukkan bahwa Anda mampu bertahan dalam kerasnya kehidupan macam itu, dan hidup di antara orang-orang seperti itu—karena Anda peduli.
Subyek-subyek yang tabu di Afghanistan: kaum menengah Afghan, Afghan sekular, pernikahan bahagia di antara rakyat Afghan, referensi intelektual Afghanistan, politisi atau pengusaha jujur (kecuali jika Anda ingin mereka jadi presiden), atau kampanye advokasi yang sukses oleh para wanita Afghan.
Karakter rakyat Afghan yang ditulis Barat adalah Talibs berjenggot, tetua suku, sopir taksi yang lucu-bodoh-dan-gendut (persis seperti yang sering kita lihat di film-film India), dan mantan tuan tanah atau panglima yang tinggal di istana mewah. Atau politisi korup, dan pecandu heroin.
Rakyat modern Afganistan adalah orang yang mencuri dan bekerja di kantor pengurusan visa, menolak memberikan izin kerja bagi orang Barat yang berkualitas dan benar-benar peduli tentang Afghanistan. Dia memakai jas mengilat dan sepatu lancip, dan memiliki lima ponsel dengan nada dering dari lagu Bollywod. Rakyat modern Afghan adalah musuh pembangunan, selalu menggunakan pekerjaannya untuk membuat sulit ekspatriat yang dan baik hati karena mendirikan LSM. LSM itu ditujukan untuk melaporkan tentang bagaimana mengerikannya Afghanistan. Atau ia adalah seorang mantan duta besar Taliban yang kini memiliki iPhone. Sebutkanlah iPhone beberapa kali. (Catatan: orang Afghanistan modern tidak pernah, tidak pernah sama sekali seorang wanita.)
Orang-orang buruk dari Barat di Afghanistan hanyalah mereka pekerja yang mabuk, tidur dimana saja atau mengonsumsi obat-obatan, kontraktor USAID, orang-orang Italia, dan karyawan Bank Dunia. Ketika berbicara tentang eksploitasi oleh orang asing, maka militer akan disebutkan, tetapi entah yang mana. Jika Anda tidak bisa menyebutkan penyebab keterbelakangan Afghan dalam cerita Anda, Anda hanya perlu menyebutkan Barat serakah, tapi jangan terlalu spesifik, Barat yang mana.
Anda harus menyebutkan sebuah klub malam bernama Martini, di mana tentara bayaran, pejabat Afghan yang jahat namun kaya, mata-mata dan pekerja sukarela, mendengarkan musik dan melakukan hal-hal ilegal. Jangan sekali-sekali menyebutkan campur baur pejabat Afghan dan orang asing di halaman awal.
Barat menghindari menggambarkan karakter rakyat Afghanistan yang tertawa dan ceria, atau perjuangan untuk mendidik anak-anak mereka, Talibs yang mengajarkan ngaji dan baca tulis pada anak-anak perempuan. Ketika Barat menuliskan tentang rakyat Afghanistan yang diminta untuk menjelaskan sesuatu tentang Eropa atau Amerika di Afghanistan, rakyat Afghanistan akan selalu digambarkan sulit, keras kepala. Tapi sesungguhnya tidak ada konflik atau resolusi dalam kisah-kisah mereka, tidak ada kedalaman apapun.
Dan Barat selalu mengakhiri tulisan mereka tentang Afghanistan bahwa berkaca pada sejarah Soviet dan Inggris yang tak bisa menggondol tanah invasi mereka, Afghanistan adalah tanah yang ditinggali oleh rakyat yang ganas, fanatik, licik dan akan mampu berperang selamanya. Begitulah, jika Barat menulis tentang Afghanistan. [sa/islampos/afghanvoice]
Di bagian judul, akan selalu ada kata ‘perang’ dan sub-judulnya akan selalu ada ‘pemberontak’, ‘Taliban,’ ‘korupsi,’ dan ‘Syariah.’ Kata lain yang juga mungkin berguna untuk Barat adalah ‘syura,’ ‘pejuang,’ ‘pengungsi,’ dan ‘pemberontakan.’ Jangan sekali-kali membedakan etnis kelompok, agama, dan sejarah, dengan bahasa yang berbeda, atau wilayah dengan pemandangan dan mata pencaharian yang berbeda. Jika orang di Kandahar mengatakan sesuatu, anggaplah orang di Kabul merasakan hal yang sama, dan begitu pula sebaliknya. Bila memungkinkan, sebutkanlah Pashtunwali. (Catatan: Anda tidak perlu memahami apa arti dari Pashtunwali. Anda bahkan akan mendapatkan poin jika hanya menyebutkannya.) Di Barat, tidak akan pernah ada gambar, foto, atau ilustrasi yang sesuai dengan artikel tentang Afghanistan, (tapi, buat pengecualian untuk seorang Afghan yang akan Anda jadikan seorang presiden). Seorang polisi dilempari batu, seorang wanita memakai burqa yang mengemis, seorang laki-laki yang cemberut memegang Kalashnikov: itulah. Jika Anda harus menyertakan seorang Afghan yang tidak sengsara atau berbahaya, pastikan Anda mendapatkan seorang petani tua dengan giginya yang hanya tinggal beberapa, atau seorang gadis kecil memegang bayi kambing. Itulah yang selalu diperlihatkan media Barat.
Pada artikelnya, Barat memperlakukan Afghanistan seolah-olah salah satu massa yang tidak jelas. Afghanistan adalah daerah yang panas dan kering sepanjang tahun, penuh dengan amarah, orang-orang yang fanatik akan agamanya, serta menghabiskan waktu mereka dengan membakar sekolah anak perempuan dan penculikan wartawan Barat. Atau kalau musim dingin, cuaca digambarkan begitu dingin dan terpencil, dengan semua orang yang mati karena kelaparan atau saat melahirkan.
Jangan terjebak dengan deskripsi yang tepat. Afghanistan adalah wilayah yang sangat besar: tiga puluh empat provinsi, 30 juta orang lebih. Negara ini penuh dengan kota yang berkembang pesat, pasar-pasar kecil, lahan pertanian yang subur, desa-desa nelayan dan banyak hal lainnya, tapi pembaca, Anda tidak akan peduli tentang semua itu, jadi ingatlah deskripsi Anda harus kaku dan menakutkan dan tidak tepat. Tidak pernah, dalam kondisi apapun, Barat menyebutkan daerah damai seperti Bamiyan, kecuali pada kejadian yang jarang terjadi, dan Anda memerlukan dua baris tentang patung Buddha.
Ketika Barat menulis tentang Afghanistan, selalu ada kekerasan dan xenophobia di dalam jiwa rakyat Afghan, dan rakyat Afghan digambarkan menolak apapun yang berasal dari luar. Jangan menyebut Afghanistan yang diselimuti kedamaian dalam jangka waktu yang lama, karena di Barat, perang adalah cara Afghanistan, bersama dengan kesukuan, kebencian terhadap wanita, dan buta huruf. Pastikan Anda menunjukkan bahwa Anda mampu bertahan dalam kerasnya kehidupan macam itu, dan hidup di antara orang-orang seperti itu—karena Anda peduli.
Subyek-subyek yang tabu di Afghanistan: kaum menengah Afghan, Afghan sekular, pernikahan bahagia di antara rakyat Afghan, referensi intelektual Afghanistan, politisi atau pengusaha jujur (kecuali jika Anda ingin mereka jadi presiden), atau kampanye advokasi yang sukses oleh para wanita Afghan.
Karakter rakyat Afghan yang ditulis Barat adalah Talibs berjenggot, tetua suku, sopir taksi yang lucu-bodoh-dan-gendut (persis seperti yang sering kita lihat di film-film India), dan mantan tuan tanah atau panglima yang tinggal di istana mewah. Atau politisi korup, dan pecandu heroin.
Rakyat modern Afganistan adalah orang yang mencuri dan bekerja di kantor pengurusan visa, menolak memberikan izin kerja bagi orang Barat yang berkualitas dan benar-benar peduli tentang Afghanistan. Dia memakai jas mengilat dan sepatu lancip, dan memiliki lima ponsel dengan nada dering dari lagu Bollywod. Rakyat modern Afghan adalah musuh pembangunan, selalu menggunakan pekerjaannya untuk membuat sulit ekspatriat yang dan baik hati karena mendirikan LSM. LSM itu ditujukan untuk melaporkan tentang bagaimana mengerikannya Afghanistan. Atau ia adalah seorang mantan duta besar Taliban yang kini memiliki iPhone. Sebutkanlah iPhone beberapa kali. (Catatan: orang Afghanistan modern tidak pernah, tidak pernah sama sekali seorang wanita.)
Orang-orang buruk dari Barat di Afghanistan hanyalah mereka pekerja yang mabuk, tidur dimana saja atau mengonsumsi obat-obatan, kontraktor USAID, orang-orang Italia, dan karyawan Bank Dunia. Ketika berbicara tentang eksploitasi oleh orang asing, maka militer akan disebutkan, tetapi entah yang mana. Jika Anda tidak bisa menyebutkan penyebab keterbelakangan Afghan dalam cerita Anda, Anda hanya perlu menyebutkan Barat serakah, tapi jangan terlalu spesifik, Barat yang mana.
Anda harus menyebutkan sebuah klub malam bernama Martini, di mana tentara bayaran, pejabat Afghan yang jahat namun kaya, mata-mata dan pekerja sukarela, mendengarkan musik dan melakukan hal-hal ilegal. Jangan sekali-sekali menyebutkan campur baur pejabat Afghan dan orang asing di halaman awal.
Barat menghindari menggambarkan karakter rakyat Afghanistan yang tertawa dan ceria, atau perjuangan untuk mendidik anak-anak mereka, Talibs yang mengajarkan ngaji dan baca tulis pada anak-anak perempuan. Ketika Barat menuliskan tentang rakyat Afghanistan yang diminta untuk menjelaskan sesuatu tentang Eropa atau Amerika di Afghanistan, rakyat Afghanistan akan selalu digambarkan sulit, keras kepala. Tapi sesungguhnya tidak ada konflik atau resolusi dalam kisah-kisah mereka, tidak ada kedalaman apapun.
Dan Barat selalu mengakhiri tulisan mereka tentang Afghanistan bahwa berkaca pada sejarah Soviet dan Inggris yang tak bisa menggondol tanah invasi mereka, Afghanistan adalah tanah yang ditinggali oleh rakyat yang ganas, fanatik, licik dan akan mampu berperang selamanya. Begitulah, jika Barat menulis tentang Afghanistan. [sa/islampos/afghanvoice]
Komentar
Posting Komentar