31-1-1968: Milisi Viet Cong Serbu Kedutaan Besar AS
Perang Vietnam memasuki salah satu babak penting saat gerilyawan Viet Cong menyerang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Saigon. Penyerbuan ini merupakan bagian dari kampanye "Serangan Tet" yang dilancarkan pasukan komunis Vietnam Utara bersama dengan Viet Cong terhadap AS dan Vietnam Selatan.
Pasukan AS dalam Perang Vietnam 1968 (US Department of Defense)
Pasukan AS dalam Perang Vietnam 1968 (US Department of Defense)
Menurut The History Channel, milisi Viet Cong sempat berhasil menguasai Kedubes AS dan menduduki tempat itu selama enam jam sebelum akhirnya dipukul balik oleh pasukan terjun payung AS dengan bantuan helikopter.
Serangan Tet dilaksanakan secara terpadu di kota-kota besar Vietnam Selatan. Kampanye itu berlangsung bersamaan dengan perayaan Tahun Baru bangsa Vietnam, yang disebut Tet.Biasanya dalam perayaan Tet, intensitas pertempuran berkurang. Namun pada 1968, pasukan Vietnam Utara dan Viet Cong melancarkan serangan kejutan besar-besaran pada 30 Januari 1968.
Mereka memanfaatkan lengahnya pasukan AS, yang sebagian besar dikerahkan ke Pangkalan Marinir di Khen Sanh setelah tempat itu digempur habis oleh Vietnam Utara dan Viet Cong pada Desember 1967. Pengerahan pasukan ke Khen Sanh itu memperlemah posisi militer AS di kota-kota lain.
Pasukan AS pun masuk dalam perangkap strategi Vietnam Utara bersama milisi Viet Cong yang bergerak di bawah tanah di wilayah Vietnam Selatan, yang anti komunis. Serangan Tet berlangsung sengit di seratus tempat, termasuk Ibukota Vietnam Selatan, Saigon.
Memakan banyak korban jiwa, Serangan Tet menjadi simbol kemenangan psikologis Vietnam Utara. Laporan jurnalistik dari media cetak dan elektronik mengenai dampak serangan itu juga memicu gelombang demonstrasi anti perang di AS.
Rakyat AS pun merasa pemerintah mereka telah melancarkan perang yang sia-sia dan tidak ada gunanya selain mengedepankan kepentingan politik di tengah perseteruan ideologis dengan kekuatan komunis Uni Soviet, yang mendukung Vietnam Utara.
Pada Mei 1968, AS bersedia berunding dengan Vietnam Utara di Prancis untuk mengakhiri perang. Setelah lebih dari sepuluh tahun bercokol, pasukan AS akhirnya ditarik mundur dari Vietnam. Tidak lagi didukung oleh sekutu utama, Vietnam Selatan akhirnya menyerah kepada Vietnam Utara dan bersatu menjadi negara Vietnam.
Serangan Tet dilaksanakan secara terpadu di kota-kota besar Vietnam Selatan. Kampanye itu berlangsung bersamaan dengan perayaan Tahun Baru bangsa Vietnam, yang disebut Tet.Biasanya dalam perayaan Tet, intensitas pertempuran berkurang. Namun pada 1968, pasukan Vietnam Utara dan Viet Cong melancarkan serangan kejutan besar-besaran pada 30 Januari 1968.
Mereka memanfaatkan lengahnya pasukan AS, yang sebagian besar dikerahkan ke Pangkalan Marinir di Khen Sanh setelah tempat itu digempur habis oleh Vietnam Utara dan Viet Cong pada Desember 1967. Pengerahan pasukan ke Khen Sanh itu memperlemah posisi militer AS di kota-kota lain.
Pasukan AS pun masuk dalam perangkap strategi Vietnam Utara bersama milisi Viet Cong yang bergerak di bawah tanah di wilayah Vietnam Selatan, yang anti komunis. Serangan Tet berlangsung sengit di seratus tempat, termasuk Ibukota Vietnam Selatan, Saigon.
Memakan banyak korban jiwa, Serangan Tet menjadi simbol kemenangan psikologis Vietnam Utara. Laporan jurnalistik dari media cetak dan elektronik mengenai dampak serangan itu juga memicu gelombang demonstrasi anti perang di AS.
Rakyat AS pun merasa pemerintah mereka telah melancarkan perang yang sia-sia dan tidak ada gunanya selain mengedepankan kepentingan politik di tengah perseteruan ideologis dengan kekuatan komunis Uni Soviet, yang mendukung Vietnam Utara.
Pada Mei 1968, AS bersedia berunding dengan Vietnam Utara di Prancis untuk mengakhiri perang. Setelah lebih dari sepuluh tahun bercokol, pasukan AS akhirnya ditarik mundur dari Vietnam. Tidak lagi didukung oleh sekutu utama, Vietnam Selatan akhirnya menyerah kepada Vietnam Utara dan bersatu menjadi negara Vietnam.
Komentar
Posting Komentar