Apakah Ya’juj dan Ma’juj Telah Keluar?


Semua tanda telah menunjukkan bahwa kita hidup di akhir zaman lalu apa implikasi dari hidup di akhir zaman? Rasulullah saw telah mendatangi para sahabat yang sedang berbicara sesama mereka dan dia bertanya, ” Kamu berbicara tentang apa?”. Dan mereka mengatakan kami tengah berbicara mengenai tanda-tanda akhir zaman. Hadis ini ada dalam sahih Bukhari dan sahih Muslim. Dan baginda menyatakan bahawa hari akhirat tak akan tiba sehingga.. dan baginda memberitahu mengenai 10 tanda. Salah satunya adalah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.

Apakah Ya’juj dan Ma’juj telah keluar suatu pertanyaan yang amat menarik. Bagi mereka yang mempunyai mitos yang sesat dengan mengatakan Ya’juj Ma’juj itu mempunyai telinga yang besar, tangan yang banyak. Pasti mereka akan mengatakan Ya`juj dan Ma’juj belum lagi keluar maka silahkan anda tunggu sampai hari kiamat. Apabila anda ingin mengetahui apakah Ya’juj dan Ma’juj sudah keluar atau belum hanya al-Quran yang mampu menjawab pertanyaan tersebut itu. Allah SWT berfirman dalam Surah al-Ambiya ayat 95-96

“Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali. Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

Allah telah memberi isyarah tentang sebuah penduduk negeri yang telah dibinasakan dan dihancurkan negeri itu. Kemudian mereka di usir dari negeri itu. Mereka selamanya tidak akan kembali ke negeri itu karena Allah telah membuat keputusannya. Hanya dengan satu jalan Allah mengizinkan mereka kembali kenegeri itu, apabila Ya’juj dan Ma’juj dilepaskan dari kurungannya dibalik sebuah gunung.

Kemudian Ya;juj dan Ma’juj mengusai dunia. Dengan kekuasaan itulah dia mengembalikan penduduk negeri yang telah diusir oleh Allah untuk kembali ketempat asalnya. Syekh Imran Hosein pakar ilmu akhir zaman telah memberikan pendapat yang sangat logis yang tidak pernah satupun ulama sebelumnya memberikan jawaban siapakah penduduk negeri itu. Beliau telah menjelaskan dalam bukunya Jerusalem in the Quran bahawa penduduk negeri itu adalah bani Israel. Allah berfirman dalam Al-quran surah Al-Israa’ ayat 4, “dan Kami menyatakan kepada Bani Israil Dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan melakukan kerosakan di bumi (Palestin) dua kali, dan Sesungguhnya kamu akan berlaku sombong angkuh dengan melampaui batas.

Setelah kali pertama mereka membuat kerusakan di kota suci yerusalem dengan membunuh nabi-nabi termasuk rancangan menyalip nabi Isa AS. Kemudian Allah Hancurkan mereka dan di usir dari negeri itu. Melalui tangan-tangan tentara Rum. Sehingga mereka melang-lang buana selama dua ribu tahun hidup tanpa tanah air. Sebagaimna Allah berfirman dalam surah al- A’raf ayat 168:

“Dan Kami sebarkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”

Hal yang sangat aneh terjadi setelah keruntuhan khilafah Turki Usmaniyyah dan kekuasaan dunia beralih ketangan Britis berdasarkan Deklarasi Balfour 1917M maka pada masa itu bani Israel diseluruh dunia diserukan untuk kembali ke kota suci yerusalem (palestin). Maka jutaan bani Israel kembali ke Yerusalem dan menetap di sana. Sehingga pada tahun 1948 M Isreal resmi menjadi Negara yang di akui oleh lembaga PBB. Semenjak bani Israel kembali ke Yerusalem pada saat itulah kekacauan dunia dimulai hingga saat ini.

Maka dari ulasan diatas tentu kita sudah mengetahui siapa Ya’juj dan Ma’ju’ dan siapa penduduk negeri yang di telah dihancurkan dan mereka telah kembali. Dan Allah telah menetapkan terhadap bani isrel mereka akan berbuat kerusakan dimuka bumi sebanyak dua kali. Dan sekarang kali kedua mereka membuat kerosakan dan agenda itu sedang berjalan diseluruh dunia. Hanya mereka yang telah dibutakan hatinya oleh Allah tidak dapat melihat apa yang sedang berlaku hari ini. Peperangan, kekacauan, penindasan dan pembantaian diseluruh dunia hanya satu biang pembuat masalah yaitu bani Israel dan sekarang mereka telah mempunyai dukungan yang sangat banyak dan menamakan organisasi mereka dengan zionisme.

Dari manakah asal Ya’juj dan Ma’juj? Al-Quran telah menjelaskan letak wilayah mereka tinggal disaat Dzulkarnain membangun tembok pembatas antara sebuah negeri disebabkan bangsa Ya’juj dan Ma’juj selalu membuat kerusakan terhadap penduduk negeri itu. Al-Quran menjelaskan dalam surah Al-Kahfi 85-86:

“Maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.”

Dzulkarnain berangkat dan mengembara beliau merupakan raja persia, dalam kitab nabi Daniel disebutkan: dari Nabi Daniel tentang biri-biri jantan bertanduk dua, yang sebelah tanduknya lebih tinggi yang datang belakangan, mengisyaratakan tanduk yang lebih rendah yaitu Media dan tanduk yang lebih tinggi yaitu Parsi yang belakangan menjadi Imperium Parsi. Dalam sejarah tokoh yang mendirikan Kerajaan Media dan Parsi yang kemudian menjadi Imperium Parsi tersebut adalah Cyrus the Great (600 – 529) SM, mendirikan Imperium Parsi (550) SM, dan memerintah (550 – 529) SM.

Dari keterangan Nabi Daniel itu mengisyaratkan bahwa Dzulqarnain adalah Cyrus the Great kemudian beliau menempuh salah satu jalan sehingga beliau sampai ke sebuah tempat terbenam matahari artinya beliau menuju ke arah barat dan mendapati laut yang berlumpur hitam, Ibnu Katsir telah memberi penafsiran bahwa yang dimaksud laut berlumpur hitam adalah laut hitam. Kemudian dia memutar arah balik kempat terbitnya mata hari. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Kahfi ayat 89-90:

“Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu.”

Maka apabila Dzulkarnain berbalik arah dan menuju kerah timur di situ hanya ada satu laut bisa menghalanginya iaitu laut kaspia. Beliau mendapatkan sebuah kaum yang begitu miskin. Kemudian beliau mengambil suatu jalan yang lain sebagaimana firman Allah surah Al-Kahfi ayat 92-93

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.”

Apabila Dzulkarnain mengambil jalan yang lain kemudian beliau mendapati dua buah pegunungan. Maka pegunungan yang terletak antara laut hitam dan laut kaspia hanya ada pegunungan Kaukasus. Dan beliau mendapati sebuah kaum yang bahasanya susah dimengerti oleh bangsa lain. Maka kaum yang ada dibalik pegunungan itu dan susah dimengerti pembicaraanya adalah bangsa Georgia. Kemudian bangsa ini meminta tolong kepada Dzulkarnain sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Kahfi ayat 94:

“Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’jujitu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?”

Disebabkan pemisah antara Ya’juj dan Ma’juj dan bangsa georgia hanya dua buah gunung dan antara kedua gunung tersebut terdapat lereng yang sering dilewati oleh bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Maka Dzulkarnain membuatlah dinding penghalang pada celah gunung tersebut. Selesai membina dinding penghalang tersebut beliau berkata sebagaimana dalam surah Al-Kahfi ayat 98:

Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar.”

Persoalanya adalah apakah dinding penghalang tersebut telah hancur. Maka saya katakan sekali lagi kepada mereka yang masih buta mata hatinya yang masih saja berpendapat bahwa Ya’juj dan Ma’juj belum keluar. Tolong tunjukkan di mana tembok itu sekarang kalau masih ada. DM Dunlop dalam bukunya, The History of the Jewish Khazars, ia menyatakan bahwa tembok tersebut adalah “Benteng Kaukasus (yang berasal dari masa pra-Islam) yang dikenal sebagai “Wall of Darband “, dan mengamati bahwa “rangkaian materi yang terang dan gelap (tembaga dan besi) adalah fitur paling menonjol dari kedua catatan tersebut, yang tentu mungkin saja dipengaruhi oleh ayat Al Qur’an di mana menyebutkan besi dan kuningan cair.


Siapakah sebenarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj dibalik gunung tersebut. Maka negara yang berbatasan dengan Georgia sekarang adalah negara Rusia. Dalam Kitab Yehezkiel 38:1-4, diterangkan sbb:

“Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! Tujukkanlah mukamu kepada Juj dan tanah majuj, raja Rus, Masekh dan Tubal, dan bernubuatlah akan halnya. Katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua. Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Juj, raja Rus, masekh dan Tubal. Dan kubawa akan dikau berkeliling dan kububuh kait pada rahangmu … “

Tiga nama yang disebutkan dalam kitab Bible ialah: Rus atau Rusia, Masekh atau Moscow, dan Tubal atau Tobolsk. Rusia adalah nama negara, sedangkan Masekh dan Tubal adalah nama dua sungai di sebelah Utara pegunungan Kaukasus. Pada sungai Masekh terletak kota Moscow, dan pada sungai Tubal terletak kota Tobolsk; dua-duanya merupakan kota Rusia yang termasyur. Mengingat terangnya gambaran ini, maka tak diragukan lagi siapa Ya’juj itu.

Jadi terang sekali bahwa Juj ialah Russia, tempat kediaman bangsa Slavia. Adapun Ma’juj adalah negara itu juga. Jadi di satu Pihak, Juj dikatakan sebagai raja Rusia, di lain fihak, ia digambarkan mendiami tanah Majuj. Rusia terletak di Eropa. Penduduk Eropa terdiri dari dua pokok suku-bangsa, yaitu Slavia dan Teutonia. Bangsa Teutonia meliputi bangsa Britis dan bangsa Jerman. Ini menunjukkan seterang-terangnya bahwa Juj adalah nama bangsa-bangsa Eropa Timur (Slavia), sedangkan Majuj adalah nama bangsa-bangsa Eropa Barat, yaitu bangsa Teutonia.

Di daerah Rusia sekarang dulu berdiri kerajaan Khazaria yang menguasai wilayah Europa timur (Slavia) merekalah yang disebutkan dalam al-Quran sebagai bangsa Ya`juj dan Ma’juj. Kira-kira pada tahun 740M, terjadi sebuah peristiwa. Bangsa Khazars di bawah tekanan terus menerus kedua super power tetangganya, Byzantium dan Muslim, apakah menerima agama Kristen atau Islam, akan tetapi penguasa bangsa Khazar, yang disebut Khakan, mendengar ada agama ketiga yaitu Judaisme atau Yahudi.

Nampaknya untuk alasan-alasan kemandirian politik, Khakan mengumumkan bahwa bangsa Khazars menerima Judaisme sebagai agama mereka. Dalam waktu satu malam seluruh kelompok baru, bangsa Khazars yang suka berperang, tiba-tiba menyatakan dirinya sebagai Yahudi. Khazar mulai dideskripsikan sebagai ‘Kerajaan Yahudi’ oleh sejarawan pada waktu itu. Penerus penguasa Khazar mengambil nama Yahudi dan selama akhir abad ke-9 kerajaan Khazar menjadi tempat berlindung orang-orang Yahudi dari tempat lain.

Maka dalam hal inilah para ahli sejarah membagikan yahudi kepada dua. Yang pertama yahudi Sephardhic. Mereka merupakan yahudi asli sebagai keturunan Semit. Dan yang kedua adalah yahudi Ashkenazi. Mereka merupakan Yahudi yang tidak berketurunan semit akan tetapi mereka berasal dari kerajaan Khazaria. Ibnu Katsir, ketika membahas asal-usul ‘Ya’juj wa Ma’juj (Gog dan Magog) orang-orang yang secara tradisional mendiami wilayah antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, wilayah dimana berdiri Kerajaan Khazar dalam karya sejarah, Al-Bidayah wal-Nihayah, secara khusus menyatakan bahwa “Gog dan Magog adalah dua kelompok bangsa Turki, keturunan dari Yafith (Yafet), ayah dari Turki, salah seorang dari anak nabi Nuh as.”

Arthur Koestler dalam bukunya, The Thirteenth Tribe, ia mengatakan yahudi Ashkenazi yang merupakan bangsa khazar mereka tidak bisa mengklaim sebagai keturunan Semit, asal-usul nenek moyang mereka bukan Shem tetapi keturunan dari putra ketiga Nuh, Yafet; atau lebih tepatnya anak-cucu Yafet, Togarma, yang merupakan nenek moyang semua suku bangsa Turki. 

DM Dunlop menulis dalam bukunya, The History of the Jewish Khazars (Sejarah Yahudi Khazar): “Ketika kerajaan Khazar mulai pecah pada paruh kedua abad X M, dan mereka mulai menyebar, menderita hal yang sama seperti cobaan dan kesengsaraan yang ditimpa rekan-rekan Sephardhic saat mereka exodus. Ashkenazi menyebar ke utara, ke wilayah Rusia dan kemudian ke barat, ke seluruh Eropa. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu mengalami penentangan besar dari ‘Kristen’ Eropa abad pertengahan, karena mereka telah keliru mempercayai bahwa Yesus telah disalibkan – suatu peristiwa yang ironisnya tidak pernah terjadi dan bahwa orang Yahudi telah ikut bertanggung jawab dalam melakukan dugaan penyaliban, menganiaya mereka sebagai ‘pembunuh Kristus’. Orang-orang Yahudi Khazar tidak hanya mewarisi agama usang orang Yahudi Sephardhic, tetapi juga dengan stigma yang dilekatkan kepada mereka oleh orang-orang Kristen Eropa”.

Pada saat itu, kurang dari empat abad sebelumnya, sebuah misteri yang signifikan memasuki kisah Zion: mengapa pemerintahan didirikan di Polandia? Sampai tahapan sejarah tersebut, namun diungkapkan tidak ada jejak migrasi besar-besaran Yahudi ke Polandia. Orang-orang Yahudi yang memasuki Spanyol bersama dengan bangsa Moor berasal dari Afrika Utara dan ketika mereka meninggalkan Spanyol, sebagian besar dari mereka kembali ke negeri asalnya atau pergi ke Mesir, Palestina, Italia, pulau-pulau Yunani dan Turki. Koloni-koloni lain telah muncul di Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris dan jumlahnya diperbesar oleh kedatangan orang Yahudi dari Semenanjung Spanyol. Tidak ada catatan bahwa sejumlah besar Yahudi Spanyol pergi ke Polandia, atau bahwa telah terjadi migrasi besar-besaran Yahudi ke Polandia pada waktu sebelumnya.


Pada waktu “pusat” dipindahkan ke Polandia, bangsa Khazar mulai bergerak ke arah Eropa, dan kemudian masuk ke Barat dengan kedok sebagai “Yahudi”. Setelah bangsa Khazars pindah dan hidup bersama orang Yahudi, Yahudi Khazar meninggalkan warisan yang berbeda dari Yahudi yang lainnya dari generasi ke generasi. Satu unsur warisan Yahudi Khazar adalah sebuah bentuk militan dari Zionisme.

Meskipun mereka telah lama sekali menganut agama Yahudi dan kecil kemungkinannya dunia mengetahui siapa mereka sebenarnya, sebelum Pusat Talmud dibentuk, mereka datang berkelompok dan bergabung disekitarnya. Ketika mereka dikenal sebagai “Yahudi dari Timur”, mereka diuntungkan oleh efek yang membingungkan dari kontraksi kata-kata orang Yehuda, atau orang Yudea, ke “Yahudi”; tidak akan pernah ada yang percaya bahwa mereka orang Yehuda, atau orang Yudea. Pada saat mereka mengambil alih kepemimpinan Yahudi, dogma “kembali” ke Palestina dikhutbahkan atas nama orang-orang yang tidak punya darah Semit atau hubungan leluhur apapun dengan Palestina!

Sebagiannya, oleh karena dianiaya oleh orang-orang Kristen Eropa Abad Pertengahan, sehingga orang-orang Yahudi terus menerus berpindah-pindah tempat ke Eropa dan bahkan sampai ke Spanyol, di mana mereka diperlakukan dengan penuh toleransi oleh para penguasa Muslim, sesuai dengan Hukum Dzimmah – Dhimma Contract sampai Inquisi Spanyol. Dalam pergantian abad berikutnya, sejumlah besar Ashkenazim berpindah tempat ke Amerika, wilayah baru mereka dengan harapan dan janji.

Bukti yang sangat memeranjat kita adalah bahawa yang berkuasa selama berdirinya Israel di Yerusalem bukan Yahudi yang berketurunan semit atau bani Israel mereka adalah Yahudi Khazar, Delapan Perdana Menteri Israel adalah dari keturunan bangsa Khazar [Zulfahmi, MA, Alumnus University of Malaya/sumber: wikipedia/Islampos]

Komentar

Postingan Populer