Usia Alam Semesta Hanya Sehari, Hidup Di Hari Kamis

Jika kita beranggapan bahwa hari ini adalah Sabtu, Selasa atau pun Minggu, maka semua itu benar menurut perhitungan manusia di Bumi. Tapi tidak demikian bagi alam semesta yang masih menjalani hari Kamis dan belum berganti dari awal penciptaan hingga kini.

Bagaimana hari Kamis sangat berkepanjangan bagi alam semesta? Apakah perputaran waktu begitu lama? Apakah alam semesta masih bayi (usia muda) dari awal penciptaan hingga kini belum berganti hari? Makasemua ini diperhitungkan menurut hari-Nya, bukan perhitungan hari manusia. Tidak ada yang tahu pasti berapa lama waktu yang harus dijalani dalam sehari, karena ini adalah rahasia-Ku.

Alam Semesta Belum Berganti Hari 
Sebagaimana telah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang pintu tujuh langit dan enam masa penciptaan alam semesta, maka kali ini masih terus menyambung dan mengupas misteri tersebut, dimana secara hitungan enam masa juga merupakan hitungan hari-Nya. 

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. (Al-Hadid, 57:4-5)

Bagaimana kita bisa mengetahui hitungan hari-Nya yang tidak bisa diperkirakan? Berikut ini adalah filosofis urutan hari yang hanya diketahui Allah waktu terjadinya.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al-Hadid, 57:3)

Hari Ahad (Minggu) adalah hari Allah yang dengan sendirinya Maha Ada, tiada awal dan tiada akhir, tanpa umpama pada segala ciptaan-Nya karena Allah berdiri sendiri tanpa zat lain. 

Hari Isnin (Senin) adalah hari Nuur Muhammad Saw, dimana pada hari ini dibentuk Nuur-Nya yang melapisi dan menciptakan seluruh alam semesta. Karena itulah selama menjalani hidup di dunia, Muhammad dilahirkan pada hari Senin 12 Rabiul Awal.

Hari Selasa merupakan hari seluruh malaikat yang telah diciptakan Allah, di hari ini juga terjadi saat mereka sujud kepada Adam setelah penciptaan jasadnya selesai. Salah satu diantaranya durhaka kepada Allah karena tidak sujud dan merasa dirinya lebih mulia daripada Nabi Adam.
Hari Rabu merupakan hari seluruh Alam Ruh, dimana pada hari ini ruh diturunkan ke alam Kandil Muallaqah.

Hari Kamis adalah hari seluruh alam semesta yang pernah tercipta, tidak terkecuali Bumi pada saat ini. Pada hari ini Bumi menjalani tugas yang diberikan Allah untuk memberi kenikmatan surga dunia hingga hari akhir. Jadi, dalam ukuran skala alam semesta, kita belum berpindah ke hari selanjutnya. Kita hidup pada hari Kamis sejak awal alam semesta tercipta hingga Kiamat yang dijanjikan tiba.

Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung". Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui" (Al-Mu'minun, 23:112-114)
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (Al-Hadid, 57:2)

Hari Jumat adalah hari Kiamat, hari dimana nantinya manusia berkumpul di Yaumil Mahsyar (Padang Mahsyar) untuk mempertanggung jawabkan ama perbuatan, segala amanah yang dititipkan kepada manusia. Oleh sebeb itu, Shalat Jumat yang dilaksanakan umat Islam saat ini merupakan simbolis tempat berkumpul umat muslim dalam satu mesjid. Jadi, ketika seseorang tidak melaksanakan shalat Jumat, secara tak langsung mereka telah menolak untuk berkumpul di Padang Mahsyar. 

Jika pada hari Kamis merupakan usia alam semesta yang panjang sejak penciptaan hingga kiamat, begitulah lamanya waktu yang akan di habiskan pada hari berikutnya. Padang mahsyar teramat panas, pada saat ini matahari sangat dekat hingga hampir mencapai ujung kepala. Sampai kapan? Maka hitunglah waktu sehari-Nya sejak bumi tercipta hingga dileburkan, suatu priode yang sangat panjang.

Hari Sabtu merupakan hari perhitungan atau hari Hisab antara dosa dan pahala. Sebesar partikel atom pun perbuatan manusia akan terlihat pada buku catatan, mereka yang berdosa akan memenuhi lautan api neraka yang dijaga oleh Malaikat Malik. Dan sebaliknya mereka yang berpahala akan menikmati keindahan surgawi yang kekal dibawah penjagaan Malaikat Ridhwan. Jadi, hari Sabtu secara duniawi juga merupakan simbolis hari perhitungan terutama dalam bisnis yang menghitung laba rugi, dan menyimpulkan suatu masalah pada akhir pekan.

Pada akhirnya, setelah perhitungan (hisab) selesai di hari Sabtu maka berikutnya kembali pada hari Minggu (Ahad). Di hari Ahad (selanjutnya) ini maka keputusan dari hari perhitungan (Sabtu) langsung dilaksanakan, yaitu menggiring ahli neraka ke tempatnya yang teramat pedih dan membawa ahli surga ke pintu mereka masing-masing. Kemudian alam semesta yang ada akan berubah menjadi alam kekal yang akan mengabdi kepada-Nya dan menempatkan tujuh surga, tujuh neraka.

Komentar

Postingan Populer