Bruce Lawrence mengatakan Islam sesuai dengan modernisme
Islam menjadi agama yang sepenuhnya sesuai dengan modernisme di mana agama diterima sebagai eksistensi yang diperlukan.
Hal ini dikatakan oleh seorang non-muslim yang merupakan pakar Studi Islam, Bruce Lawrence, saat memberikan pidato di sebuah kota di India, seperti dilansir IslamOnLine pada Sabtu (9/3/2013).
Ahli di bidang studi Islam tersebut mengatakan bahwa jika modernisme berarti kerangka di mana keberadaan agama diterima, Islam sepenuhnya sesuai dengan hal itu. Saat memberikan kuliah tentang “Peninjauan Kembali Islam dalam Modernitas” di University of Madras, Profesor Emeritus dari Studi Islam di Universitas Duke ini mengatakan bahwa adalah penting membedakan antara istilah “modernitas” dan “modernisme. “
Lawrence mengatakan bahwa jika konsep modernisme adalah salah satu yang memberikan ruang untuk keyakinan agama, Islam sesuai dengan kerangka ini. Tapi, ketika modernisme diartikan sebagai sesuatu yang didasarkan pada penolakan terhadap agama itu sendiri, dia menjelaskan hal itu tidak dapat diterima oleh Islam.
Dalam kesimpulan pidatonya, dia juga menyatakan bahwa cadar merupakan isu yang disalahpahami. Bahwa cadar merupakan simbol kesederhanaan, bukan alat penindasan. (banan/arrahmah.com)
Hal ini dikatakan oleh seorang non-muslim yang merupakan pakar Studi Islam, Bruce Lawrence, saat memberikan pidato di sebuah kota di India, seperti dilansir IslamOnLine pada Sabtu (9/3/2013).
Ahli di bidang studi Islam tersebut mengatakan bahwa jika modernisme berarti kerangka di mana keberadaan agama diterima, Islam sepenuhnya sesuai dengan hal itu. Saat memberikan kuliah tentang “Peninjauan Kembali Islam dalam Modernitas” di University of Madras, Profesor Emeritus dari Studi Islam di Universitas Duke ini mengatakan bahwa adalah penting membedakan antara istilah “modernitas” dan “modernisme. “
Lawrence mengatakan bahwa jika konsep modernisme adalah salah satu yang memberikan ruang untuk keyakinan agama, Islam sesuai dengan kerangka ini. Tapi, ketika modernisme diartikan sebagai sesuatu yang didasarkan pada penolakan terhadap agama itu sendiri, dia menjelaskan hal itu tidak dapat diterima oleh Islam.
Dalam kesimpulan pidatonya, dia juga menyatakan bahwa cadar merupakan isu yang disalahpahami. Bahwa cadar merupakan simbol kesederhanaan, bukan alat penindasan. (banan/arrahmah.com)
Komentar
Posting Komentar