Lebah Teman Anda
Anda tentu sudah pernah nonton kartun atau baca komik atau tahu atau pernah mendengar soal Batman. Itu manusia-kelelawar yang hidup di kota kegelapan, Gotham. Saban malam manusia bertopeng dan bersayap hitam itu terbang ke segala penjuru untuk untuk membebaskan warga dari aksi penjahat. Mirip hansip yang ronda di kampung.
Ada lagi manusia-laba-laba (Spiderman) yang berseragam merah dengan garis-garis hitam. Jika Batman punya badge (tanda) kelelawar yang menyimpan senjata, maka Spiderman memiliki jaring yang lentur dan amat kuat. Batman mengendarai mobil supercanggih, sementara Spiderman cukup bergelantung di jaring ajaib itu.
Kedua jenis manusia fiktif itu sesungguhnya tidak mengambarkan keunggulan manusia, seperti juga kisah Superman dan He-man. Sebab, mereka tidak percaya bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang terbaik (ahsan at taqwin), sehingga harus meniru tingkah laku hewan. Itupun setelah melalui proses mutasi genetik yang aneh dan menyimpang. Karena itu, jangan tiru tingkah laku mereka, meski niat baiknya untuk membantu yang warga lemah dan membasmi penjahat patut dipuji.
Lebih beracun lagi, fiksi yang ditayangkan stasiun teve domestik semacam babi-ngepet atau buaya dan ular-siluman. Tayangan itu benar-benar merusak dan merendahkan martabat kemanusiaan, sehingga tidak pantas ditonton. Dan, seharusnya sudah lama distop oleh Badan Sensor Film atau Komisi Penyiaran Indonesia. Kreativitas urang awak kok jeblok amat, hingga tak mampu melahirkan tokoh sekelas Batman atau Spiderman.
Paman bermimpi, suatu saat membuat cerita tentang … coba tebak? Manusia-lebah alias Bee-man! Biar lebih fair, kita sebut saja Bee-boy (pemuda-lebah) or Bee-girl (gadis-lebih). Inspirasinya bersumber dari sebuah Hadits Nabi Saw yang bermakna: “Perumpamaan orang beriman itu ibarat lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya),” (HR Ahmad, al-Hakim dan al-Bazzar).
Lebah (bahasa Arabnya, An Nahl) adalah satu di antara enam surat dalam Al Qur’an yang merujuk pada nama hewan. Surat lain … coba ingat? Adalah: Al Baqarah (sapi betina), An Naml (semut), Al Ankabut (laba-laba), Al Adiyat (kuda yang berpacu), Al Fiil (gajah). Misi utama lebah dalam dunia perhewanan ialah memproduksi madu yang bisa dijadikan obat bagi segala penyakit, sebagaimana Al Qur’an menegaskan: “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia”. (QS. An-Nahl: 69).
Begitu pula manusia-lebah yang produktif dan cerdik, dia berusaha mencari solusi dari segala masalah dan penyakit yang menimpa dunia manusia. Contohnya, virus flu burung yang telah meminta korban warga Indonesia dan negara lain. Ternyata obat tamiflu, yang katanya hanya bisa diproduksi di luar negeri itu, bisa diracik di dalam negeri kita sendiri dari ekstrak (saripati) … apa coba? Kembang lawan atawa lauraceae!
Penyakit demam berdarah (DBD) juga kabarnya bisa dinetralisir dengan makan – atau minum jus – jambu merah. Penyakit malaria, sebagaimana Anda tahu, disembuhkan dengan pil kina – itu pohon mirip dengan pohon coklat. Manusia-lebah punya misi menyembuhkan segala penyakit, dengan pertolongan Allah, dan kerja keras mengolah sumber daya alam. Karena itu lawan utama manusia-lebah adalah penyebar virus, bakteri, dan kuman di seantero dunia.
Nah, seru kan cerita petualangannya. Coba, Anda bayangkan dulu bagaimana pertarungan manusia-lebah itu melawan segala jenis virus yang bermutasi dari zaman ke zaman. Harap diingat, lebah hidup di lingkungan yang baik (taman bunga) dan hanya menyantap makanan yang baik (saripati bunga), serta mengeluarkan produk yang baik (madu, bee-pollen, jelly, atau propolis).
Sebagai manusia, Anda juga perlu memilih lingkungan (teman bermain) dan menyantap makanan (untuk jasad, akal, dan hati Anda) yang baik. Dengan modal itu, Anda akan memberi kontribusi kebaikan bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar. Mereka yang salah memilih teman dan keliru mengkonsumsi – informasi buruk atau racun semacam narkoba – akan memproduksi keburukan pula. Bahkan, merusak dan membunuh diri sendiri. Manusia-lebah datang untuk menyelamatkan Anda yang terperosok. “Nguuuuuuuunggggg!” – apa begitu ya bunyi suara lebah?
[Paman Abu/Islampos/saksi]
Komentar
Posting Komentar