Al-Khwarizmi: Bapak Algoritma

Istilah algoritma, untuk Anda yang bersekolah di bawah tahun'90-an mungkin begitu akrab di telinga. Sayang, sebagai cabang ilmu matematika kini algoritma tidak lagi dipelajari secara khusus di sekolah-sekolah. Nama algoritma adalah nama yang diambil dari penemunya, Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Di kalangan ilmuwan Barat

Ia lebih fasih dipanggil Algorizm. Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Kedua orangtuanya kemudian pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. Tepatnya ia hidup di masa kekalifahan Al Makmun tahun 813-833. Khwarizm dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika, konsep yang diambil dari nama belakangnya. Ia adalah salah satu ilmuwan matematika terbesar yang pernah hidup.
Khwarizmi adalah penemu dari beberapa cabang ilmu dan konsep matematika yang dikenal sebagai astronom dan geografer. Selain algoritma, teori aljabar adalah buah pikir Khwarizmi juga. Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal dengan judul Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.

Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah. Pendekatan yang dipakainya menggunakan pendekatan sistematis dan logis. Ia memadukan pengetahuan dari Yunani dengnan Hindu ditambah idenya sendiri dalam mengembangkan matematika. Khwarizm mengadopsi penggunaan angka nol, dalam ilmu aritmetik dan sistem desimal.

Beberapa bukunya banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmetikanya, seperti Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, Algebra, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, hanya dikenal dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa. Buku geografinya berjudul Kitab Surat-al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.

Buah pikir Khwarizmi di bidang geografi juga sangat mengagumkan. Dia tidak hanya merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi malah memperbaiki beberapa bagiannya. Tujuhpuluh orang geografer pernah bekerja dibawah kepemimpina Khwarizmi ketika membuat peta dunia pertama di tahun 830. Ia dikisahkan pernah pula menjalin kerjasama dengan Kalifah Mamun Al-Rashid ketika menjalankan proyek untuk mengetahui volume dan lingkar bumi.

Pesantren.net

Komentar

Postingan Populer