Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.)

Inggu berasal dari Eropa Selatan dan Afrika Utara. Di Jawa tumbuhan yang dapat menyebabkan iritasi lokal ini sering ditanam di kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1000 m dpl. Terna, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1,5 m, batang berkayu, silindris, ramping, percabangan banyak, lemah, seluruh bagian bila diremas berbau tak sedap. Daun majemuk menyirip ganda, letaknya berseling, dengan anak daun lanset atau bulat telur sungsang, pangkal menyempit, ujung tumpul, tepi rata, pertualangan tidak jelas, panjang 8 - 12 mm, lebar 2 - 6 mm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk dalam malai rata, keluar di ujung ranting, dengan mahkota berbentuk mangkok warna kuning terang. Buah kecil, lonjong, terbagi menjadi 4 - 5 kotak, warnanya cokelat. biji kecil berbentuk ginjal, warnanya hitam.
archive.kaskus.co.id
Di Eropa dikenal sebagai tumbuhan obat penolak guna-guna. Minyak esensialnya digunakan untuk pembuatan parfum dan kosmetik. Perbanyakan dengan setek batang.
Sifat dan Khasiat
Herba berasa pedas, agak pahit, dingin, berkhasiat sebagai pereda demam (antiperik), penghilang nyeri (analgesik), anti radang, penawar racun (antitoksik), peluruh kentut (karminatif), membuyarkan bekuan darah, pereda kejang (antikonsulvan), peluruh haid (emenagog), abortivum, pembersih darah, stimulan pada saraf dan kandungan (uterus), antelmintik. Minyak asiri mengandung oleum rutae, rasanya pahit, pedas dan memualkan, larut dalam air, tetapi tidak larut dalam alkohol dan eter. Berkhasiat sebagai abortivum dan rubifasien.

Kandungan Kimia
Minyak asiri mengandung metil-noniketone sampai 90%, ketone pinena, I-limonena, ceneol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine, rhamno glikosid, quersetin flavenol, xanthotoxine, sedikit tanin. Minyak asiri digunakan juga pada industri kosmetika, seperti pembuatan sabun krim dan wangi-wangian.

Bagian yang digunakan
seluruh herba dapat digunakan baik dalam bentuk segar maupun yang telah dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur memakai naungan. Herba ini rasanya memualkan.

Indikasi
Herba ini dapat mengatasi: demam, influenza, batuk, radang paru, kejang pada anak, ayan (epilepsi), kecikutan (singultus, hiccup), kolik, histeri (hysteria), menghilangkan nyeri seperti nyeri ulu hati, dada dan hernia, hepatitis, haid tidak teratur, tidak datang haid (amenorrhoea), ekzema pada anak, bisul, radang kulit bernanah, memar akibat terbentur benda keras, gigitan ular berbisa dan serangga, keracunan obat atau keracunan lain yang mematikan, radang vena (flebitis), pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa) dan cacingan.

Cara Pemakaian

Herba sebanyak 10-15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling atau diremas-remas, lalu dibubuhkan pada bagian tubuh yang sakit seperti pengobatan pada sakit kepala, kejang pada anak, ketombe, gudig, sakit telinga, sakit telinga, sakit gigi, bisul, memar dan rematik. Oleh karena herba ini rasanya pedas maka pemakaian lokal yang terlalu banyak dapat menyebabkan warna kulit menjadi merah, membengkak dan kadang timbul lepuh (bulla). Minyak asirinya juga dapat digunakan sebagai minyak gisik untuk menghilangkan rasa nyeri pada bagian tubuh yang sakit.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Sejumlah percobaan pada binatang menunjukkan bahwa zat berkhasiat furoquinoline alkaloid skimmianine dapat menyebabkan keguguran. Hal ini diduga akibat efek stimulasi langsung pada otot kandungan (uterus) Dari penelitian perkembangan folikel ovarium mencit pada periode pasca-lahir yang diberikan suntikan ekstrak daun inggu dengan dosis 8 mg/100 g bb, ternyata pada ovarium mencit berumur 21, 35 dan 49 hari terjadi penurunan jumlah folikel primer, sekunder dan de Graaf, sedang jumlah folikel atresia meningkat. Hal ini diduga karena inggu bersifat estrogenik (Maria Esti Taruni, Fakultas Biologi UGM, 1993).

Pemberian ekstrak daun inggu subkutan pada mencit dengan kehamilan 4-5 hari dengan dosis 0,08 mg/g bb, pada uterus tampak peningkatan vaskularisasi, hemoragi, hiperplasia endometrium, perubahan glandula uterina, edema lamina properia endometrium, tidak terbentuknya sel raksasa, dan tebal miometrium bertambah. Keadaan tersebut hampir sama dengan pemberian estradiol benzoas (Flora Rumiati, Fakultas Biologi UGM, 1993).

Contoh Pemakaian
Demam
Sebanyak 1/2 genggam herba inggu segar dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin lalu disaring, dapat ditambah madu sebelum diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Kejang pada anak
Sebanyak 15-20 g daun inggu segar dicuci bersih lalu potong-potong seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, yaitu pagi dan sore hari.
Sebanyak 10 lembar daun inggu dicuci bersih dan digiling sampai halus. Tambahkan cuka seperlunya, remas sampai merata. Setelah selesai, adonan tadi dipakai untuk mengompres ubun-ubun anak yang sedang kejang.

Nyeri ulu hati
Sebanyak 15g herba inggu segar dicuci dan direbus dengan 3 gelas dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.

Merangsang haid
Sebanyak 28 g herba inggu kering direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Setiap kali minum cukup 1/2 gelas.

Kecikukan
Sebanyak 3/5 genggam daun inggu dicuci, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya menajdi 3/4 bagian. setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. Setiap kali minum dapat ditambah made secukupnya.

Sakit telinga
Tiga genggam daun inggu segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Tumbuk sampai halus, kemudian peras dengan sepotong kain. Air perasanya diteteskan pada telinga yang sakit.

Sakit kepala
Satu genggam daun inggu segar dicuci bersih lalu ditumbuk sampai lumat. Hasilnya dibagi dua sama banyak, tempelkan pada kedua pelipis.

Saki gigi
Tiga lembar daun inggu sebar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Lumatkan dengan jari sampai lunak. Masukkan ke salam lubang gigi lalu ditutup dengan kapas.

Ketombe, Gudig
Segenggam daun segar, sepotong kunyit dan 1 sendok teh beras dicuci bersih lalu digiling halus sampai seperti bubur. Gosokkan pada kulit kepala atau kulit yang terkena gudig.

Bisul
Segenggan daun inggu dicuci bersih lalu digiling halus. Hasil gilingannya diperas dan air perasannya ini dicampur dengan bubuk indigo. Gunakan untuk memoles bisul.

Hepatitis
Daun inggu segar sebanyak 1/3 genggam dicuci bersih, lalu tambahkan 3 gelas air bersih kemudian direbus sampai airnya tersisa separo. Setelah dingin disaring. Tambahkan air gula batu seperlunya bila hendak diminum. Sehari diminum 2 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas

Catatan :
Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan ini.

Dosis yang berlebihan menimbulkan tanda-tanda acro-narcotic poison dan menyebabkan keguguran pada perempuan hamil.

Beberapa zat aktif pada herba ini dapat menimbulkan hipersensitif terhadap cahaya bagi pemakainya (fototoksik). Setelah menggunakan herba ini, hindari terkena cahaya matahari langsung, untuk mencegah timbulnya kemerahan pada kulit, pembengkakan, sampai luka bakar. Timbulnya dermatitis dapat terjadi pada beberapa pengguna yang sensitif.

Komentar

Postingan Populer