Menunda Pekerjaan…adalah Tipu Muslihat Syetan

Seringkali timbul dalam diri kita malas untuk melakukan suatu aktivitas positif. Kita selalu berfikir…Ah, masih ada hari esok…tunda saja tidak ada salahnya. Muhammad Al Ghazali seorang syaikh dari Mesir menasehati kita, “Penundaanmu atas berbagai pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan saat kamu sedang dalam kelonggaran menandakan kebutaan jiwa…”

Menunda-menunda pekerjaan merupakan bentuk tipu daya hawa nafsu terhadap jiwa yang lemah dan Azzam (tekad) yang rendah. Karena barang siapa yang tidak mampu menguasai hari ini, maka ia tidak akan dapat memiliki masa depannya.

Biasanya sikap menunda-nunda pekerjaan berangkat dari adanya pikiran usang yang harus segera dijauhkan sejauh-jauhnya dan adanya keserakahan hawa nafsu yang harus disingkirkan dan tidak boleh didiamkan oleh setiap muslim. Terlebih jika dia seoerang pejuang di medan fisik, maka besarnya hawa nafsu seorang pejuang dalam medan perang adalah tanda akan lemahnya kekuatan untuk dapat memenangkan peperangan..
( Subhanallah, teringatlah kita akan perjuangan para mujahidin di beberapa tempat jihad Islam yang menceritakan jarangnya mereka menyantap makanan yang ‘layak’ tapi sekedar mengganjal perut saja , sementara apa yang mereka perjuangkan sungguh berat dan sejatinya memerlukan banyak ‘asupan gizi, tapi mereka membuang jauh ingatan nya kepada minuman dingin menyegarkan dan makanan hangat berselera .. ) Salah satu yang ada dalam benak para pejuang adalah secepatnya menyingkirkan semua rintangan yang dihadapinya dalam waktu yang sesingkatya dan tidak menunggu-nunggu datangya hari esok. Tidak salah kalau syahid dalam medan jihad adalah satu buah amal terbaik ..

Menunda pekerjaan sejatinya tidak akan bermanfaat apapun kecuali hanya akan memperpanjang umurnya dalam kejelekan dan memperpendek umur dalam menjalan kan kebaikan di dunia ini. Mari kita cermati perjalanan nasib manusia yang telah ditetapkan Allah berikut ini :

“ Pada hari ketika tiap diri mendapati segala kebaikan dihadapkan (kehadapannya) begitu pula kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu masa yang jauh dan Allah memperingatkan kamu terhadap diei (siksa)Nya. Dan Allah sangat penyayang kepada hamba-hambaNYa…Q.S. Ali Imran :30.

Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya …QS Al Qiyamah : 13

Dalam sebuah hadits disebutkan :“ Dua nikmat Allah yang kebanyakan manusia sering lalai di dalamnya : kesehatan dan kesempatan (waktu luang)…HR. Al Bukhari

Wallahu’alam..Ayo Sahabat bergegas jika tidak ingin setan mengganduli kaki kita dalam beramal. Semoga akitivitas kita hari ini bernilai ibadah disisiNYa. – Muhammad Al Ghazali

Komentar

Postingan Populer